Obat Panjang Umur Ditemukan? Tikus Hidup 30% Lebih Lama!

Admin

08/06/2025

3
Min Read

Para ilmuwan di Eropa melakukan eksperimen menarik: mereka memberikan koktail obat anti-penuaan kepada tikus. Hasilnya sungguh menggembirakan, harapan hidup tikus meningkat sekitar 30%! Hebatnya, tikus-tikus ini tidak hanya hidup lebih lama, tetapi juga menunjukkan penurunan peradangan kronis serta pencegahan kanker.

Dua obat yang menjadi kunci eksperimen ini adalah rapamycin dan trametinib. Keduanya sebenarnya sudah dikenal dalam pengobatan, digunakan untuk mengatasi berbagai jenis kanker. Rapamycin juga lazim dipakai untuk mencegah penolakan organ setelah transplantasi, dan sebelumnya telah menunjukkan potensi dalam memperpanjang umur pada percobaan hewan. Trametinib, di sisi lain, telah terbukti efektif memperpanjang umur lalat buah, namun efeknya pada hewan yang lebih besar masih perlu dikonfirmasi.

Menurut laporan dari ScienceAlert, Sabtu (31/5/2025), sebuah studi terbaru dari tim peneliti yang dipimpin oleh ilmuwan dari Max Planck Institute di Jerman, meneliti efek kombinasi kedua obat tersebut. Hasilnya? Rapamycin secara individu mampu memperpanjang umur tikus hingga 17-18%. Trametinib diklaim dapat meningkatkan umur panjang hingga 7-16%. Tetapi, ketika keduanya digabungkan, tikus yang diobati mengalami perpanjangan umur yang sangat signifikan, mencapai sekitar 26-35%.

Namun, perlu dicatat bahwa tambahan waktu hidup ini tidak diiringi oleh penurunan kualitas hidup. Justru sebaliknya! Kombinasi pengobatan ini menunda pertumbuhan tumor hati dan limpa pada tikus, serta mengurangi peradangan yang terkait usia di organ-organ penting seperti otak, ginjal, limpa, dan otot.

Lebih jauh lagi, hewan-hewan tersebut tampak lebih aktif di usia lanjut dibandingkan dengan kelompok kontrol. Berat badan mereka lebih terkontrol, dan penurunan fungsi jantung berjalan lebih lambat.

Meskipun hasil ini sangat menggembirakan, kita tidak bisa langsung berharap akan hidup hingga ratusan tahun. Aspek yang paling menjanjikan dari temuan ini untuk aplikasi pada manusia adalah potensi untuk meningkatkan kualitas hidup di usia senja.

“Meskipun kami tidak mengharapkan perpanjangan umur yang serupa pada manusia seperti yang kami lihat pada tikus, kami berharap obat-obatan yang kami teliti dapat membantu orang untuk tetap sehat dan bebas penyakit lebih lama di usia lanjut,” ujar ahli genetika Linda Partridge, salah satu penulis senior penelitian tersebut.

“Penelitian lebih lanjut pada manusia di tahun-tahun mendatang akan membantu kita menjelaskan bagaimana obat-obatan ini dapat bermanfaat bagi manusia, dan siapa yang paling mungkin mendapatkan manfaatnya,” tambahnya.

Dalam proses pengujian, ratusan tikus diberi rapamycin, trametinib, atau kombinasi keduanya dalam dosis rutin sejak usia enam bulan. Para peneliti kemudian mengukur tingkat kelangsungan hidup mereka selama sisa hidupnya. Meskipun manfaat terlihat dari penggunaan salah satu obat saja, hasil terbaik diperoleh dari pengobatan gabungan.

Rentang hidup rata-rata meningkat sebesar 34,9% pada tikus betina dan 27,4% pada tikus jantan. Sementara itu, rentang hidup maksimum meningkat sebesar 32,4% pada tikus betina dan 26,1% pada tikus jantan.

Hal yang menggembirakan, tidak ditemukan efek samping tambahan dari kombinasi obat-obatan tersebut, selain efek samping yang sudah diketahui dari masing-masing obat secara terpisah.

Bukan tidak mungkin uji coba pada manusia untuk kombinasi obat ini akan segera dimulai. Kedua obat tersebut telah disetujui untuk digunakan pada manusia di AS dan Uni Eropa, dan manfaat anti-penuaannya telah disinggung dalam penelitian sebelumnya. Rapamycin, misalnya, tampaknya memperpanjang kesuburan wanita perimenopause hingga lima tahun dalam sebuah penelitian terkini.

Penelitian lengkapnya telah dipublikasikan dalam jurnal Nature Aging.

Video Menpar Minta Evaluasi-Audit Kapal Wisata Imbas Tragedi Pulau Tikus

Video Menpar Minta Evaluasi-Audit Kapal Wisata Imbas Tragedi Pulau Tikus