Oli Motuba Eropa: Jangan Asal Pilih, Ini Rekomendasinya!

Admin

19/06/2025

2
Min Read

On This Post

SOLO, Liputanku – Memilih oli mesin yang tepat untuk mobil tua Eropa (motuba) bukanlah perkara sepele. Setiap mesin memiliki kebutuhan pelumasan yang unik, terutama pada kendaraan yang telah beroperasi selama belasan atau bahkan puluhan tahun.

Penggunaan oli yang tidak sesuai dengan spesifikasi dapat mengakibatkan pelumasan yang kurang optimal, mempercepat keausan komponen, memicu overheat, dan bahkan memperpendek usia mesin secara signifikan.

Oleh karena itu, memahami dengan seksama spesifikasi oli yang direkomendasikan dan menyesuaikannya dengan kondisi mesin terkini menjadi sangat krusial demi menjaga performa kendaraan tetap prima.

Winarno, pemilik bengkel spesialis mobil Jeep, Amerika, dan Eropa, Wins Motor, yang berlokasi di Sukoharjo, Jawa Tengah, menekankan bahwa mobil-mobil Eropa lawas umumnya membutuhkan oli dengan tingkat kekentalan yang lebih tinggi.

Liputanku Mobil Eropa bekas.

“Untuk motuba atau mobil tua, biasanya memang lebih cocok dengan oli yang agak kental. Saya sarankan, saat membeli atau mengganti oli, sebaiknya kunjungi toko atau bengkel yang besar dan terpercaya untuk menghindari risiko mendapatkan oli palsu,” ujar Winarno kepada Liputanku beberapa waktu lalu.

Winarno menambahkan, ketidaksesuaian oli dengan spesifikasi yang dianjurkan dapat menimbulkan dampak negatif yang signifikan terhadap kinerja dan umur mesin.

“Tentu saja, dampaknya sangat besar jika oli tidak sesuai spesifikasi. Kerusakan yang mungkin terjadi pun beragam, mulai dari suara mesin yang kasar, peningkatan temperatur, hingga yang terparah adalah munculnya asap dari knalpot dan bahkan mengharuskan turun mesin atau bongkar total,” jelasnya.

Sementara itu, Brahma Putra Mahayana, Technical Specialist PT Pertamina Lubricants (PTPL), menjelaskan bahwa kebutuhan oli pada sebuah mesin sangat erat kaitannya dengan teknologi mesin yang diterapkan pada masanya.

“Pada mobil-mobil tua, teknologi mesin yang digunakan tentu saja tidak sekompleks dan berkinerja tinggi seperti mesin-mesin modern saat ini,” kata Brahma kepada Liputanku.

Brahma menyarankan bahwa mobil-mobil tua lebih cocok menggunakan oli Mesran 40 atau yang sejenis karena karakter mesinnya masih mengusung teknologi yang relatif sederhana, dengan tingkat kepresisian komponen yang tidak terlalu tinggi.

“Bukan berarti mobil tua tidak boleh menggunakan Fastron, hanya saja penggunaan oli dengan teknologi tersebut menjadi kurang optimal atau mubazir,” imbuh Brahma.

Brahma menambahkan bahwa Mesran 40 memenuhi standar API Service SE/CC, sehingga dapat digunakan baik untuk mesin bensin maupun diesel.

Oli ini memiliki viskositas SAE 40 single grade, yang dinilai ideal untuk iklim tropis seperti di Indonesia karena kemampuannya dalam menjaga stabilitas pelumasan pada suhu mesin yang tinggi.