Operasi antipremanisme yang digencarkan oleh tim gabungan dari TNI, Polri, dan Satpol PP menyasar beberapa lokasi strategis di Kota Bogor, Jawa Barat. Hasilnya, enam pengamen berhasil diamankan dalam operasi terpadu ini.
"Pada operasi penertiban premanisme dan pengamen jalanan yang dilaksanakan hari ini, kami berhasil mengamankan enam pria yang bekerja sebagai pengamen jalanan," jelas Iptu Eko Agus, Humas Polresta Bogor Kota, kepada awak Liputanku pada hari Rabu (28/5/2025).
Iptu Eko menerangkan bahwa keenam pengamen tersebut diamankan dari beberapa titik di sepanjang Jl. Sholeh Iskandar dan Jl. Pajajaran, Kota Bogor. Diduga, para pengamen ini telah melanggar peraturan ketertiban umum, bahkan terindikasi melakukan tindakan intimidasi dan pemerasan terhadap masyarakat.
"Langkah selanjutnya adalah pemeriksaan biometrik oleh Disdukcapil, kemudian para pengamen diserahkan kepada dinas sosial untuk mendapatkan pembinaan," ungkap Iptu Eko.
Lebih lanjut, Iptu Eko menegaskan bahwa operasi antipremanisme ini menyasar masyarakat luas yang terlibat dalam organisasi masyarakat (ormas) tertentu atau menjadi pengamen, yang keberadaannya seringkali menimbulkan keresahan di tengah masyarakat.
"Yang menjadi perhatian utama adalah tindakan yang mengarah pada intimidasi dengan tujuan memperoleh keuntungan pribadi atau kelompok. Perbuatan semacam ini seringkali menimpa pedagang kecil, sopir angkot, bahkan pejalan kaki yang dianggap rentan," terang Iptu Eko.
"Operasi antipremanisme ini dilaksanakan bersama personel Kodim 0606 Kota Bogor, Den POM III/1 Bogor, serta Satpol PP Kota Bogor. Kegiatan ini adalah wujud komitmen bersama untuk menciptakan Kota Bogor yang aman dan nyaman, bebas dari segala bentuk premanisme," pungkasnya.
