MasterV – Salah satu keuntungan yang bisa didapatkan anak dari tidur siang adalah peningkatan kemampuan mengingat hal-hal yang telah dipelajari.
Namun, menurut CEO & Founder Tentang Anak, dr. Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, faedah ini hanya bisa diraih jika tidur siang anak dilakukan secara optimal. Pertanyaannya, bagaimana caranya?
1. Konsistensi dalam Jadwal Tidur
“Dengan tidur di waktu yang sama setiap hari, anak akan mendapatkan tidur siang yang lebih berkualitas,” ungkap beliau kepada MasterV, Minggu (8/6/2025).
Untuk menanamkan kebiasaan tidur siang pada anak, orang tua perlu menerapkan disiplin terkait jadwal tidur siang yang teratur, menurut Mesty.
Dengan demikian, ketika waktu tidur siang tiba, anak diharapkan bisa tidur dengan sendirinya. Namun, penting untuk “menghabiskan” energi anak terlebih dahulu, agar mereka merasa mengantuk saat mendekati jam tidur siang.
Sebab, meskipun jadwal tidur siang sudah teratur, anak yang masih penuh energi tetap akan sulit untuk tidur.
2. Hindari Waktu yang Terlalu Sore
Mesty mengingatkan untuk menghindari memberikan waktu tidur siang yang terlalu sore pada anak.
“Sebenarnya, waktu terbaik untuk tidur siang anak adalah kapan saja, tetapi idealnya sebelum pukul 16.00 agar tidak mengganggu kualitas tidur malamnya,” jelasnya.
Bahkan, jika memungkinkan, atur jam tidur siang lebih awal agar anak tetap dapat tidur tepat waktu di malam hari.
Jika terlalu sore, kualitas tidur malam bisa terganggu. Hal ini dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak, mengingat hormon pertumbuhan bekerja optimal saat anak tidur lelap di malam hari.
Kurangnya kualitas tidur di malam hari dapat menyebabkan penurunan produktivitas anak di siang hari, yang pada akhirnya juga dapat menghambat tumbuh kembangnya.
3. Durasi yang Tidak Terlalu Panjang
Mesty menjelaskan bahwa durasi tidur siang anak tidak perlu terlalu lama.
“Sebaiknya, lama tidur siang anak berkisar antara 30 hingga 120 menit, disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing, selama tidak mengganggu tidur malam dan tetap memenuhi durasi total tidur harian yang direkomendasikan,” papar Mesty.
4. Penyesuaian dengan Kebutuhan Individu Anak
Kebutuhan individu anak juga perlu diperhatikan untuk mendukung tidur siang yang optimal. Hal ini berkaitan erat dengan pola tidur setiap anak yang unik.
“Beberapa anak mungkin memerlukan tidur siang yang lebih panjang, sementara yang lain cukup dengan tidur siang sebentar saja,” ujar Mesty.
Sebagai contoh, anak yang mampu beraktivitas sepanjang hari tanpa merasa mengantuk mungkin tidak memerlukan tidur siang. Akan tetapi, mereka tetap membutuhkan waktu tenang untuk memulihkan energinya.
Karena, anak yang terlalu lelah cenderung rewel di malam hari, yang dapat mengakibatkan penundaan jam tidur malam.