DEPOK, Liputanku — Usulan mengenai peniadaan pekerjaan rumah (PR) bagi para siswa mendapatkan respons penolakan dari sejumlah orang tua.
Pandangan mereka adalah bahwa PR masih memegang peranan krusial dalam membantu anak-anak mengulang materi pelajaran di rumah, sekaligus menanamkan sikap bertanggung jawab.
“Saya pribadi tidak sepakat. PR itu esensial untuk mengulang kembali pelajaran yang telah dipelajari. Anak saya, jika tidak ada PR, akan terus bermain game. Tidak ada waktu untuk belajar,” ujar Dedi (42), seorang wali murid, kepada Liputanku, Senin (9/6/2025).
Dedi berpendapat bahwa PR memiliki kontribusi signifikan dalam menjaga keberlangsungan kegiatan belajar anak di rumah. Tanpa adanya PR, ia merasa khawatir anaknya akan semakin enggan belajar dan lebih memilih untuk bermain dengan gadget.
“Saya tidak setuju jika PR ditiadakan. Supaya anak memiliki tanggung jawab di rumah. Dulu saya juga selalu mendapatkan PR setiap hari, dan justru itu yang membuat saya memahami materi pelajaran,” kata Dedi.
“Anak-anak zaman sekarang cenderung terpaku pada ponsel, jika tidak ada PR, mereka akan semakin malas untuk belajar,” imbuhnya.
Kendati menolak penghapusan PR, Dedi setuju bahwa volume tugas sebaiknya dibatasi.
Ia mengusulkan agar tidak semua guru memberikan PR setiap hari, dengan tujuan agar anak tidak merasa terlalu terbebani.
“Namun, memang sebaiknya jangan terlalu banyak. Jangan sampai semua mata pelajaran memberikan PR setiap hari. Cukup satu atau dua saja, yang penting dilakukan secara rutin,” sambungnya.
Dia juga menyampaikan bahwa putranya cukup independen dalam menyelesaikan tugas-tugas sekolah. Akan tetapi, tanpa adanya PR, putranya cenderung mengabaikan kegiatan belajar dan lebih memilih aktivitas yang bersifat hiburan.
Walaupun sesekali memberikan bantuan, Dedi menekankan bahwa eksistensi PR sangatlah penting dalam mendorong anak untuk membuka kembali buku pelajaran di rumah.
“Sesekali saya membantunya. Namun, lebih sering dia mengerjakan tugasnya sendiri. Tetapi tetap saja, jika tidak ada PR, ia tidak akan belajar,” pungkasnya.