Masa Orientasi Sekolah Rakyat: Persiapan Siswa Boarding School

Admin

22/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Robben Rico, Sekretaris Jenderal Kemensos RI, menyampaikan bahwa masa orientasi di sekolah rakyat memiliki peran krusial sebagai tahapan persiapan yang esensial.

Menurutnya, penyelenggaraan masa orientasi bertujuan untuk mempersiapkan para siswa dalam menghadapi sistem pembelajaran berasrama (boarding school) dan kurikulum yang akan mereka ikuti.

“Program persiapan, atau yang dikenal sebagai masa orientasi, dirancang untuk membekali siswa dengan kesiapan yang memadai dalam sistem boarding school serta proses adaptasi terhadap kurikulum pembelajaran,” ungkap Robben dalam keterangan resmi yang dirilis pada Selasa (10/6/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa selama masa persiapan, para siswa akan menjalani asesmen diagnostik. Tujuan dari asesmen ini adalah untuk mengidentifikasi karakteristik unik setiap siswa.

“Pada fase persiapan ini, asesmen diagnostik diterapkan kepada peserta didik guna memahami karakteristik individual mereka,” terangnya.

“Dengan demikian, kita dapat mengetahui kelemahan, keunggulan, serta potensi yang dimiliki oleh masing-masing murid,” imbuhnya.

Sebelumnya, Kemensos juga telah melaksanakan studi banding ke beberapa sekolah unggulan di Indonesia, antara lain MAN Insan Cendekia Serpong, CT Arsa Sukoharjo, dan Al Hikmah Batu.

Berdasarkan hasil observasi selama kunjungan ke sekolah-sekolah tersebut, teridentifikasi beberapa aspek penting yang perlu diimplementasikan.

“Salah satu aspek tersebut adalah pengalaman pembelajaran serta perbedaan substansi atau muatan yang ada pada siswa,” jelasnya.

Ia menegaskan bahwa hal ini akan diselaraskan dengan kompetensi yang tercantum dalam kurikulum sekolah rakyat melalui program persiapan atau masa orientasi.

“Penyelarasan ini akan dilakukan sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai dalam kurikulum Sekolah Rakyat melalui program persiapan yang telah dirancang,” tegasnya.

Sekolah dengan konsep boarding school ini direncanakan akan dibuka pada tahun ajaran 2025/2026. Pada tahun pertama ini, sekolah akan dibuka di 65 lokasi yang tersebar di berbagai wilayah di Indonesia, dengan target pengembangan hingga mencapai 100 lokasi.

Berbagai upaya terus dilakukan, mulai dari peninjauan lokasi, penyediaan sarana dan prasarana, perekrutan tenaga pengajar, pendataan calon siswa, hingga sosialisasi kepada calon siswa dan orang tua.

Program yang tertuang dalam Inpres Nomor 8 Tahun 2025 tentang Optimalisasi Pengentasan Kemiskinan ini memberikan peluang bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu dan sangat miskin untuk memperoleh pendidikan yang berkualitas.