Oumuamua: Fakta Unik Tamu Misterius Antarbintang

Admin

11/06/2025

3
Min Read

Oumuamua, sebuah nama yang mungkin masih asing di telinga sebagian orang, merupakan objek antarbintang pertama yang keberadaannya dikonfirmasi saat melintasi Tata Surya kita. Nama “Oumuamua” sendiri berasal dari bahasa Hawaii, yang secara harfiah berarti “utusan dari jauh yang datang pertama kali”. Sebuah penamaan yang sangat tepat, bukan?

Penemuan dan Kesan Pertama

Objek misterius ini pertama kali terdeteksi pada tanggal 19 Oktober 2017, berkat teleskop Pan-STARRS1 yang dimiliki oleh Universitas Hawaii. Secara resmi, Oumuamua kemudian diberi nama 1I/2017 U1 oleh International Astronomical Union (IAU), sebuah badan yang memiliki otoritas dalam penamaan benda-benda langit.

Kehadirannya yang unik menjadikannya objek antarbintang pertama yang terkonfirmasi melintas di wilayah Tata Surya kita. Awalnya, Oumuamua diklasifikasikan sebagai asteroid. Namun, seiring berjalannya waktu, tanda-tanda dan temuan baru mengindikasikan bahwa objek ini bergerak sedikit lebih cepat. Hal ini memunculkan dugaan bahwa Oumuamua lebih berperilaku seperti komet.

Penampilan dan Struktur

Berdasarkan perkiraan para ahli, Oumuamua memiliki panjang sekitar 400 meter dengan bentuk yang sangat memanjang. Bahkan, panjangnya diperkirakan sepuluh kali lebih besar daripada lebarnya. Warna kemerahannya memberikan petunjuk tentang kemiripannya dengan objek-objek yang berada di bagian luar Tata Surya.

Pengamatan yang dilakukan menunjukkan bahwa Oumuamua berotasi setiap 7,3 jam, dengan perubahan kecerahan yang mencapai 10 kali lipat. Rotasi ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan asteroid atau komet yang umumnya ditemukan di Tata Surya. Kecepatan objek ini juga sangat luar biasa, mencapai 87,3 kilometer per detik.

Komposisi dan Permukaan

Oumuamua tampak memiliki komposisi berbatu atau metalik. Menariknya, objek ini tidak menunjukkan tanda-tanda keberadaan gas atau debu yang terlihat, yang biasanya menjadi ciri khas komet. Permukaannya yang kering serta tidak adanya ekor komet menjadi teka-teki tersendiri bagi para astronom. Diperkirakan, warna kemerahan pada permukaannya merupakan akibat dari paparan sinar kosmik yang berlangsung selama jutaan tahun selama perjalanannya melintasi ruang antarbintang.

Percepatan Anomali

Setelah melewati titik terdekat dengan Matahari pada tanggal 9 September 2017, Oumuamua mengalami percepatan yang tidak sepenuhnya dapat dijelaskan oleh gaya gravitasi semata. Fenomena ini memicu rasa ingin tahu dan perdebatan di kalangan ilmuwan.

Percepatan non-gravitasi yang dialami Oumuamua memunculkan kebingungan dan perdebatan awal mengenai identitas sebenarnya dari objek ini. Apakah Oumuamua merupakan komet, asteroid, atau bahkan sesuatu yang lain? Oumuamua memasuki Tata Surya kita dari arah konstelasi Lyra, namun asal-usul pastinya masih menjadi misteri yang belum terpecahkan.

Alami atau Buatan?

Beberapa peneliti, termasuk astronom ternama dari Harvard, Avi Loeb, bahkan mengemukakan hipotesis yang cukup kontroversial. Mereka berpendapat bahwa Oumuamua mungkin merupakan bagian dari teknologi alien atau bahkan layar cahaya.

Meskipun demikian, pandangan ilmiah yang lebih umum diterima adalah bahwa Oumuamua kemungkinan besar merupakan objek alami. Dugaan terkuat adalah bahwa Oumuamua merupakan komet gelap atau benda es hidrogen. Meskipun demikian, perilakunya tetap saja tidak sepenuhnya konsisten dengan benda-benda yang telah kita ketahui di Tata Surya.

Perjalanan Melalui Tata Surya

Oumuamua, yang melaju dengan kecepatan luar biasa, yaitu 87,3 kilometer per detik, memasuki Tata Surya dari arah atas bidang planet. Saat ini, objek tersebut sedang berada di jalur keluar menuju konstelasi Pegasus. Oumuamua telah melewati orbit Mars pada bulan November 2017 dan diperkirakan akan meninggalkan Tata Surya setelah tahun 2038.

Warisan dan Pertemuan Masa Depan

Oumuamua diperkirakan telah melakukan perjalanan selama ratusan juta tahun melintasi Bima Sakti sebelum akhirnya mencapai Tata Surya kita. Para astronom memperkirakan bahwa objek antarbintang serupa mungkin melintasi Tata Surya setiap tahunnya, namun sebagian besar dari mereka tidak terdeteksi karena berbagai faktor.

Video: Norwegia Masuk Daftar 55 Negara dalam Perjanjian Artemis NASA

Video: Norwegia Masuk Daftar 55 Negara dalam Perjanjian Artemis NASA