PAN: Jokowi Lebih Pilih PSI, Ada Kaesang! Elektoral 2029?

Admin

22/06/2025

2
Min Read

On This Post

Presiden RI ke-7, Joko Widodo (Jokowi), memberikan isyarat dukungan kepada PSI ketika ditanya mengenai potensi dirinya masuk dalam bursa calon ketua umum PPP. Wakil Ketua Umum PAN, Viva Yoga Mauladi, menyatakan bahwa pilihan Jokowi tersebut bukanlah hal yang mengejutkan, mengingat keberadaan Kaesang Pangarep, putra bungsu Jokowi, di PSI.

"Mas Kaesang ada di PSI. Hal ini tentu menciptakan daya tarik yang lebih kuat ke PSI, adanya kesamaan visi dan perjuangan," ujar Viva Yoga kepada para jurnalis pada hari Selasa (10/6/2025).

"Dapat disimpulkan bahwa kedekatan dan keterikatan Pak Jokowi lebih terasa pada PSI, terutama karena faktor Mas Kaesang," lanjutnya.

Viva Yoga mengungkapkan harapannya bahwa apabila isu mengenai bergabungnya Jokowi sebagai kader PSI benar-benar terealisasi, hal tersebut akan meningkatkan nilai elektoral PSI secara signifikan pada Pemilu 2029. Menurutnya, hal ini berpotensi besar mengantarkan kader-kader PSI ke Senayan.

"Dengan demikian, PSI memiliki peluang lebih besar untuk melampaui ambang batas parlemen sebesar 4%. Saat ini, PSI masih belum berhasil menempatkan kadernya di DPR RI, dengan representasi terbatas pada tingkat DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota," jelasnya.

Sebelumnya, Jokowi memberikan tanggapan terkait kabar mengenai dirinya yang diusulkan untuk menjadi salah satu kandidat Caketum PPP. Jokowi menyatakan preferensinya untuk tetap berada di Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

"Saya rasa, di PPP terdapat banyak calon ketua umum yang jauh lebih berkualitas, memiliki kapasitas, kapabilitas, dan kompetensi yang mumpuni. Ada banyak calon yang potensial. Saya lebih memilih untuk tetap di PSI," ungkap Jokowi saat ditemui oleh rekan-rekan media di kediamannya yang terletak di Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, seperti yang dilansir oleh detikJateng pada hari Jumat (6/6).

Sementara itu, Ketua DPP PPP, Syaifullah Tamliha, menegaskan bahwa partainya tidak pernah secara formal mengajukan tawaran kepada Jokowi untuk menjadi caketum.

"Merupakan hak politik Pak Jokowi untuk menjadikan PSI sebagai wadah aspirasi politiknya. PPP, sebagai sebuah institusi, juga tidak pernah mengundang Pak Jokowi untuk mengisi posisi caketum PPP," tegas Tamliha kepada para wartawan pada hari Minggu (8/6).

Tamliha menambahkan bahwa PPP memiliki sejumlah kader potensial yang dapat dipertimbangkan sebagai calon ketua umum partai. Ia juga meyakinkan bahwa PPP masih memiliki waktu yang cukup untuk melakukan penjaringan calon.