ParagonCorp terus berupaya menghadirkan inovasi dan riset berkelas dunia, salah satunya dengan berpartisipasi aktif dalam Asian Societies of Cosmetic Scientists (ASCS) Conference 2025 di Manila, Filipina. Tahun ini, 10 ilmuwan terbaik Paragon terpilih untuk mempresentasikan 12 hasil riset unggulan mereka.
Sebagai informasi, ASCS adalah forum dua tahunan yang menjadi ajang berkumpulnya para ilmuwan di bidang kosmetik dari berbagai penjuru Asia, Timur Tengah, hingga Oseania. Forum prestisius ini menjadi platform penting untuk kolaborasi, pertukaran ilmu pengetahuan, dan diskusi mendalam mengenai masa depan industri kecantikan yang berbasis pada sains.
Tiga dari hasil riset inovatif Paragon bahkan mendapatkan kesempatan istimewa untuk ditampilkan di panggung utama, di hadapan ribuan ilmuwan kosmetik dari seluruh Asia. Meti Fatmawati, seorang Skincare Scientist ParagonCorp, menyampaikan rasa syukur dan harapan atas pencapaian membanggakan ini.
"Pencapaian ini bukan hanya sekadar hasil kerja keras tim, tetapi juga merupakan bukti nyata bahwa Indonesia memiliki kapasitas yang besar dalam menghasilkan riset kosmetik berkelas dunia. Kami berharap semangat #Paragonation dapat terus menginspirasi dan mendorong lahirnya lebih banyak ilmuwan muda yang berani untuk melangkah maju dan berkarya," ungkap Meti dalam keterangannya pada hari Selasa (10/6/2025).
Sementara itu, Dr. Arunasiri Iddamalgoda, seorang global expert yang menjabat sebagai Managing Director di Ichimaru Pharcos Co. Ltd, memberikan apresiasi tinggi terhadap presentasi yang ditampilkan oleh Paragon pada ASCS Conference 2025. Menurutnya, Paragon berhasil menyajikan presentasi yang sangat maksimal dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya.
Dr. Arunasiri meyakini bahwa Paragon memiliki potensi besar untuk memimpin pasar kosmetik, tidak hanya di Asia tetapi juga di tingkat global di masa depan.
Pendapat Dr. Iddamalgoda diperkuat oleh pengalaman Rizki Ivany, Skin and Hair Care Senior Scientist Shania Paragon. Saat berinteraksi dengan para peneliti lain, Rizki mengungkapkan antusiasme yang tinggi terhadap riset yang dilakukan oleh Paragon.
"Para peneliti dari berbagai negara menunjukkan antusiasme yang luar biasa, banyak dari mereka yang bertanya mengenai riset Paragon terkait hair care. Bagi mereka, pendekatan yang Paragon lakukan dalam memahami kebutuhan rambut berhijab yang berbeda merupakan sesuatu yang baru dan menarik," jelas Shania.
Sebagaimana kita ketahui, partisipasi aktif ParagonCorp dalam forum ini memiliki peran penting dalam perkembangan riset kosmetik di Asia bahkan di dunia. Keikutsertaan ini merupakan wujud nyata dari upaya berkelanjutan ParagonCorp untuk membawa suara, karya, dan inovasi anak bangsa ke panggung global.
Riset-riset yang dipresentasikan mencerminkan fokus utama Paragon terhadap kualitas, keamanan, dan pemenuhan kebutuhan konsumen yang relevan, mulai dari inovasi bahan aktif, pendekatan ilmiah dalam mengatasi permasalahan kulit dan rambut, hingga pemahaman mendalam mengenai perilaku konsumen. Beberapa topik riset yang diangkat antara lain:
Pendekatan multi-pathway untuk mengatasi permasalahan rambut rontok (naik podium)
Teknologi amino surfaktan dan asam salisilat yang lembut untuk kulit berjerawat sensitif (naik podium)
Pendekatan baru dan inovatif untuk mengatasi ketombe pada kondisi kulit kepala berhijab (naik podium)
Studi evaluasi serum pencerah dan anti-aging dengan kandungan Retinal dan Cysteamine HCl
Studi korelasi parameter fisik Lipstick Matte dan perilaku konsumen dengan pendekatan instrumental
Investigasi stabilisasi sunscreen menggunakan sistem Pickering Emulsion
Studi sinergitas bahan aktif untuk pemulihan skin barrier
Inovasi produk skincare untuk kulit pria
Perlindungan rambut diwarnai dengan silicone-based shampoos
Partisipasi di ASCS 2025 menjadi salah satu tonggak penting dalam perjalanan global ParagonCorp di dunia riset kecantikan. Melalui partisipasi ini, ParagonCorp akan terus menghadirkan inovasi Indonesia ke panggung internasional, salah satunya IFSCC Cannes 2025.