Parkir RSUD Tangsel Bebas Ormas PP, Kini Ada CCTV 24 Jam

Admin

04/06/2025

3
Min Read

On This Post

Kabar terbaru dari RSUD Tangerang Selatan: area parkir kini dikelola oleh vendor resmi, mengakhiri masa pengelolaan oleh ormas Pemuda Pancasila (PP). Lebih lanjut, untuk meningkatkan keamanan dan ketertiban, area parkir RSUD Tangsel kini dilengkapi dengan kamera pengawas atau CCTV yang beroperasi selama 24 jam.

Menurut Rahmat, koordinator kontrol area vendor Max Secure, "Pelayanan yang lebih baik pasti akan terwujud. Penataan motor yang masuk akan lebih rapi, dan untuk meningkatkan keamanan, CCTV akan dipasang di pintu masuk dan keluar serta di area parkir." Pernyataan ini disampaikan kepada Liputanku di RSUD Tangsel, Rabu (28/5/2025).

Rahmat menjelaskan lebih detail bahwa CCTV akan berfungsi secara kontinu selama 24 jam. Rekaman dari CCTV ini, lanjutnya, dapat digunakan sebagai bukti jika ada keluhan dari pengunjung mengenai kerusakan atau kehilangan barang saat memarkir kendaraan.

"Semua data terekam dalam sistem. Jadi, ada jaminan asuransi. Jika kendaraan memiliki tiket masuk tetapi hilang saat akan keluar, rekaman CCTV akan dipantau untuk mengetahui penyebabnya. Setelah penyelidikan selesai, klaim asuransi dapat diajukan," terangnya.

Sebagai informasi tambahan, Rahmat menyampaikan bahwa parkir di RSUD Tangsel akan digratiskan hingga tanggal 2 Juni mendatang. Setelah itu, tarif parkir akan berlaku: Rp 2.000 untuk satu jam pertama bagi kendaraan roda dua, dan Rp 3.000 untuk roda empat.

"Tarif yang ditetapkan oleh manajemen adalah Rp 3.000 untuk satu jam pertama bagi kendaraan roda empat, dengan tarif maksimal Rp 15.000 per hari. Untuk motor atau roda dua, tarif satu jam pertama adalah Rp 2.000, dengan tarif maksimal Rp 5.000 per hari. Sistem pembayaran akan menggunakan uang elektronik," jelasnya.

"Ya, nantinya, setelah resmi diberlakukan, pembayaran akan menggunakan e-money," tambahnya, mempertegas sistem pembayaran yang akan diterapkan.

Seperti yang kita ketahui, lahan parkir RSUD Tangsel sebelumnya dikelola oleh ormas PP sejak tahun 2017. Diperkirakan, ormas ini telah memperoleh pendapatan hingga miliaran rupiah dari pengelolaan parkir tersebut.

Setelah mengetahui bahwa pengelolaan parkir RSUD Tangsel dialihkan kepada perusahaan swasta, Pemuda Pancasila melakukan tindakan intimidasi bahkan kekerasan. Mereka mengklaim memiliki hak atas lahan parkir tersebut dan menolak pengambilalihan pengelolaan.

Sebagai informasi tambahan, Pemkot Tangsel mengadakan lelang untuk pengelolaan parkir di RSUD pada tahun 2022. PT BCI berhasil memenangkan tender tersebut.

Namun, meskipun PT BCI telah memenangkan tender, perusahaan tersebut mengalami kesulitan dalam memasang peralatan parkir di lokasi. Hal ini disebabkan oleh intimidasi dan penganiayaan yang kerap kali dilakukan oleh anggota Pemuda Pancasila.

Tim gabungan dari Polda Metro Jaya dan Satreskrim Polres Tangsel menindaklanjuti laporan tersebut dan mendatangi lokasi kejadian. Polisi berhasil menangkap 30 orang yang diduga terlibat dalam kasus tersebut. Sementara itu, polisi masih melakukan pengejaran terhadap Ketua MPC Pemuda Pancasila Tangsel, Muhammad Reza alias OP.

Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra menjelaskan, "Dalam pengelolaan lahan parkir oleh ormas PP, sejak tahun 2017 hingga tanggal 21 Mei 2025, perhitungan rata-rata menunjukkan jumlah kendaraan roda dua mencapai lebih dari 600 unit per hari, sedangkan kendaraan roda empat lebih dari 107 unit." Penjelasan ini disampaikan pada hari Senin (25/5).