NU Sejalan dengan Prabowo: Hubungan RI-Israel Jika Palestina Merdeka

Admin

08/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf, dengan tegas menyatakan bahwa posisi dan kebijakan luar negeri Indonesia mengenai isu Palestina tidak akan berubah, kapan pun. Menanggapi pernyataan Presiden Prabowo Subianto tentang kesiapan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, beliau berpendapat bahwa hal tersebut sejalan dengan kebijakan solusi dua negara.

MasterV, Jakarta – Ketua Umum PBNU, K.H. Yahya Cholil Staquf, menegaskan kembali bahwa sikap dan arah politik luar negeri Indonesia tidak akan pernah bergeser dari dukungan terhadap Palestina. Dalam merespon pernyataan Presiden Prabowo Subianto mengenai kesediaan membuka hubungan diplomatik dengan Israel, K.H. Yahya Cholil Staquf menilai bahwa langkah tersebut merupakan bagian dari solusi dua negara.

“Prabowo telah memperlihatkan konsistensi dalam politik luar negeri Indonesia yang selalu mendukung perjuangan kemerdekaan bangsa-bangsa di seluruh dunia. Pernyataan Presiden Prabowo mengenai kesiapan Indonesia mengakui keberadaan Negara Israel, dengan syarat pengakuan dan penetapan keberadaan Negara Palestina, selaras dengan kebijakan solusi dua negara yang telah menjadi komitmen Indonesia sejak awal,” ungkap Gus Yahya, demikian sapaan akrab Ketua Umum PBNU, seperti dilansir Sabtu (31/5/2025).

Gus Yahya menegaskan, pandangan Prabowo sangat sejalan dengan perjuangan NU yang akan selalu teguh berdiri bersama kekuatan global lainnya demi kemerdekaan bangsa Palestina. Bagaimana mewujudkan ketegasan sikap bersama ini menjadi langkah dan agenda konkret, memerlukan konsolidasi yang kuat dari berbagai pihak internasional.

“Langkah selanjutnya yang krusial adalah menggalang serta melakukan konsolidasi internasional melalui platform multilateral yang sah, dengan tujuan menggulirkan proses politik yang menentukan menuju terwujudnya solusi dua negara,” urai Gus Yahya.

Terutama, Gus Yahya menekankan, prioritas utama saat ini adalah menyelamatkan nyawa ribuan anak-anak, kaum perempuan, dan warga lanjut usia dari ancaman kekerasan akibat perang.

“Tindakan mendesak yang harus diambil adalah menghentikan segala bentuk kekerasan oleh pihak mana pun serta memberikan bantuan kepada korban kemanusiaan dari konflik yang berkepanjangan ini,” tegas Gus Yahya.

Gus Yahya meyakini, dengan menggugah kesadaran dan menuntut dunia internasional untuk mematuhi konsensus yang telah disepakati, tujuan tersebut dapat tercapai.

“Oleh karena itu, pada saat yang sama, komunitas internasional harus bersatu untuk menegakkan konsensus dan kesepakatan yang telah ada terkait isu Israel-Palestina, dengan penerapan yang tegas kepada semua pihak yang terlibat,” pungkasnya.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa Indonesia bersedia membuka hubungan diplomatik dengan Israel, namun hanya jika Israel mengakui kemerdekaan Palestina.

“Salah satu poin penting dalam diskusi saya dengan Presiden Macron adalah aspirasi Prancis untuk mendorong penyelesaian damai masalah Palestina,” ujar Prabowo.

Prabowo menegaskan, Indonesia mendorong solusi “two-state solution” sebagai satu-satunya cara untuk mencapai perdamaian. Dengan demikian, ditegaskan Prabowo, kedaulatan Israel juga harus diakui sebagai sebuah negara.

“Di berbagai forum, saya selalu menyampaikan bahwa Indonesia berpandangan penyelesaian melalui “two-state solution”, yaitu kemerdekaan bagi bangsa Palestina, adalah satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang sejati,” kata Prabowo.

“Namun, di samping itu, saya juga menegaskan perlunya mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara berdaulat yang keamanannya juga harus diperhatikan dan dijamin,” tambahnya.

Prabowo pun menyampaikan bahwa Indonesia akan mengakui Israel jika Palestina diakui. Beliau menyebutkan bahwa Indonesia membuka opsi untuk menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

“Oleh karena itu, Indonesia telah menyampaikan bahwa begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” jelasnya.