PHK vs. Lapangan Kerja: Data PCO Ungkap Fakta Sebenarnya?

Admin

11/06/2025

2
Min Read

On This Post

Kepala Kantor Komunikasi Presiden (Presidential Communication Office/PCO), Bapak Hasan Nasbi, memberikan penjelasan mengenai isu pasar tenaga kerja di Indonesia yang tengah diramaikan dengan gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Beliau menegaskan bahwa, meskipun PHK marak terjadi, sebenarnya pertumbuhan lapangan kerja justru mengalami peningkatan.

Bapak Hasan menyampaikan, merujuk pada data terkini dari Badan Pusat Statistik (BPS), tingkat pengangguran terbuka mengalami penurunan. Angka tersebut turun dari 4,82% menjadi 4,76%. Lebih lanjut, Bapak Hasan juga mengungkapkan bahwa jumlah pekerja penuh waktu, yaitu mereka yang bekerja 35 jam atau lebih per minggu, meningkat menjadi 66,19%. Ini merupakan kenaikan dari periode sebelumnya yang mencatatkan angka 65,6%. Selain itu, persentase pekerja setengah pengangguran juga menunjukkan penurunan, dari 8,8% menjadi 8,5%.

"Ini mengindikasikan bahwa angka pengangguran, bagi mereka yang benar-benar tidak memiliki pekerjaan, mengalami penurunan," jelas Bapak Hasan saat ditemui di kantornya, Gedung Kwartir Nasional, Jakarta Pusat, pada hari Selasa (3/6/2025).

Berdasarkan indikator-indikator tersebut, Bapak Hasan menekankan bahwa proses penciptaan lapangan kerja terus berlangsung, terbukti dengan penurunan tingkat pengangguran. Meski demikian, beliau tidak menyangkal bahwa fenomena PHK memang tengah terjadi di Indonesia.

"Jadi, terdapat indikator-indikator yang memperlihatkan bahwa PHK memang terjadi, namun pembentukan lapangan kerja baru juga berjalan, bahkan jumlahnya lebih besar," ungkap Bapak Hasan.

Bapak Hasan juga menyinggung adanya penambahan sebanyak 83.000 orang dalam kategori pengangguran absolut. Akan tetapi, data ini tidak serta merta mengindikasikan bahwa jumlah pengangguran bertambah akibat gelombang PHK. Penambahan jumlah pengangguran tersebut lebih disebabkan oleh adanya transisi angkatan kerja dari dunia pendidikan ke pencari kerja.

"Peningkatan ini tidak hanya disebabkan oleh PHK, tetapi juga oleh meningkatnya jumlah individu dalam usia angkatan kerja. Jadi, setelah lulus sekolah, mereka menjadi angkatan kerja baru yang belum mendapatkan pekerjaan. Inilah yang disebut dengan pengangguran absolut, yang jumlahnya bertambah 83.000 karena ada kelompok usia yang memasuki usia kerja," papar Bapak Hasan.