MasterV, Jakarta – Sejumlah penerima manfaat memberikan testimoni mengenai dampak signifikan dari program Presiden Prabowo Subianto dalam forum Dengar Pendapat Publik bertajuk Diplomasi Publik: Negara Membuktikan, Masyarakat Merasakan Hasil. Acara ini diselenggarakan di Jakarta, pada hari Rabu, 28 Mei 2025.
Forum tersebut dihadiri oleh anggota Kabinet Merah Putih serta masyarakat dari beragam lapisan, meliputi petani, pekerja, pelajar, individu dengan disabilitas, hingga para lansia.
Mereka secara langsung memaparkan pengalaman pribadi dalam menerima manfaat dari program-program prioritas pemerintah, seperti Program Makan Bergizi Gratis (MBG), Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Kredit Usaha Rakyat (KUR), bantuan sosial, revitalisasi sekolah, Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah, serta inisiatif swasembada pangan.
"Saya sangat puas, terutama saat panen kemarin sebagai anggota kelompok petani. Manfaatnya sungguh dirasakan oleh para petani,” ungkap Wildan, seorang petani dari Kabupaten Kuningan, yang menyambut baik program swasembada pangan.
Pendapat serupa diutarakan oleh Poppy, seorang penerima manfaat Program Keluarga Harapan (PKH). “Keluarga saya benar-benar merasakan dampak positif dari PKH,” tuturnya.
Yenri Neti, salah seorang peserta program CKG, mengungkapkan bahwa penyakit yang dideritanya berhasil terdeteksi lebih dini berkat adanya layanan pemeriksaan kesehatan cuma-cuma tersebut. “Berkat Program CKG, semua penyakit saya jadi terdeteksi. Prosesnya cepat dan sangat membantu,” jelasnya.
Respons Kabinet: Pemerintah Tidak Hanya Berjanji
Menanggapi respon positif tersebut, Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono menjelaskan bahwa program CKG didesain untuk mencegah penyakit kronis sejak usia dini.
"Program CKG telah berjalan sejak 10 Februari. Hingga saat ini, sudah ada 6,9 juta orang yang mengikuti CKG tanpa dipungut biaya, alias gratis,” terang Dante.
Sementara itu, Menteri UMKM Maman Abdurrahman menyebutkan bahwa penyaluran KUR hingga saat ini telah mencapai angka Rp107 triliun atau sekitar 36 persen dari target nasional tahun 2025. Beliau menegaskan bahwa fokus utama ke depan adalah meningkatkan kualitas distribusi KUR.
“Jika kita lakukan evaluasi, maka kita akan menyusun program pembinaan yang sesuai dengan kebutuhan pelaku KUR. Ada yang memerlukan renovasi, akses ke pasar, dan lain sebagainya,” kata Maman.
Dari sektor pertanian, Wakil Menteri Pertanian Sudaryono menyampaikan bahwa mekanisasi pertanian telah ditingkatkan guna mempercepat proses produksi pangan nasional.
"Dengan penggunaan mesin, proses penanaman dapat diselesaikan hanya dalam satu jam. Kami terus berupaya memenuhi kebutuhan peralatan pertanian, ketersediaan serta distribusi pupuk, dan menyerap Harga Gabah Kering sebesar Rp6.500. Di pemerintahan Bapak Prabowo, kita bergerak cepat membela para petani,” tegas Sudaryono.
Kepala Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menyatakan bahwa forum Dengar Pendapat Publik ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam merealisasikan janji kampanye secara nyata dalam waktu yang singkat.
“Kinerja pemerintah bukan lagi sekadar cepat, melainkan sangat cepat. Baru berjalan enam bulan, namun pemerintah telah menjalankan banyak program yang bermanfaat bagi masyarakat,” kata Hasan.
Beliau juga menyoroti dedikasi para menteri yang terlibat dalam implementasi program. “Saya kira Bang Jabo (Wamensos Agus Jabo) terlihat kurang tidur, karena terus bekerja. Mas Dar (Sudaryono) juga sama. Prof Dante (Wamenkes) kerjanya sangat luar biasa. Kami hanya memfasilitasi. Hari ini, para penerima manfaat bertemu langsung dengan para pembuat kebijakan,” ucap Hasan.
Menurutnya, forum ini menjadi wadah bagi umpan balik langsung dari masyarakat untuk menyempurnakan pelaksanaan program di masa mendatang. “Kita buka semuanya secara transparan. Disampaikan dengan jujur dan apa adanya. Karena kami juga terbuka terhadap kritik yang membangun,” tegasnya.