PDAM Bekasi Bermasalah, Warga Beli Air Galon & Mengungsi!

Admin

21/06/2025

3
Min Read

On This Post

BEKASI, MasterV – Akibat terganggunya pasokan air dari PDAM Tirta Bhagasasi selama tiga bulan terakhir, sejumlah warga di Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI), Sukatani, Kabupaten Bekasi, terpaksa harus membeli air galon.

Pembelian air galon ini menjadi solusi sementara untuk memenuhi kebutuhan dasar sehari-hari, seperti mandi, mencuci pakaian, hingga memasak.

"Banyak yang akhirnya beli air galon. Terutama untuk memandikan anak kecil, karena memang membutuhkan air yang benar-benar bersih. Buat keperluan memasak juga," ujar salah seorang warga, Rio Harmonis (32), saat ditemui di Perumahan BKI, Senin (9/6/2025).

Guna mencukupi kebutuhan air bersih bagi keluarganya, Rio mengungkapkan bahwa ia dan warga lainnya harus mengeluarkan biaya hingga Rp 60.000 setiap harinya untuk membeli sekitar 10 galon air.

Beberapa warga bahkan terpaksa bergantung pada kebaikan tetangga yang memiliki sumur bor, sebagai upaya untuk mengurangi beban pengeluaran harian.

"Tapi, tentu saja kami merasa tidak enak jika harus terus-menerus merepotkan tetangga," keluh Rio.

Warga lainnya, Rismala (32), bahkan mengaku sampai harus mengungsi sementara ke rumah saudaranya di Jakarta, karena kesulitan mendapatkan air bersih dari PDAM Tirta Bhagasasi.

"Karena sudah tidak ada air, kemarin saya sampai mengungsi ke Jakarta. Saya mengungsi selama kurang lebih tiga hari," tutur Rismala.

Rismala mendesak agar pihak PDAM Tirta Bhagasasi segera mengambil tindakan nyata untuk mengatasi masalah pasokan air bersih yang dialaminya dan warga lainnya.

Ia juga mengingatkan bahwa dirinya dan warga tetap harus membayar tagihan, meskipun tidak dapat menikmati layanan air dari PDAM Tirta Bhagasasi secara penuh.

"Tolong berikan solusi yang terbaik. Jangan sampai mengecewakan pelanggan," tegas Rismala.

Secara terpisah, Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi, Ade Efendi Zarkasih, menjelaskan bahwa penyebab utama tersendatnya pasokan air adalah adanya kebocoran pada jalur pipa.

"Titik kebocorannya sendiri tidak jauh dari lokasi Perumahan BKI," terang Ade.

Ade menambahkan, PDAM Tirta Bhagasasi sebenarnya telah menjalin kerja sama dengan pihak ketiga, yaitu PT CPU, untuk membantu mendistribusikan air ke wilayah Perumahan BKI.

Namun, selama masa kerja sama ini, justru banyak keluhan yang diterima dari konsumen terkait kualitas air dan masalah suplai dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikelola oleh PT CPU.

"Banyak sekali laporan dari warga perumahan mengenai kualitas air yang buruk, dan juga masalah air yang sering tersendat," ungkap Ade.

Oleh karena itu, Ade berencana untuk segera memanggil pihak PT CPU guna membahas permasalahan ini secara serius.

Bahkan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk melakukan evaluasi terhadap nota kerja sama yang telah disepakati dengan PT CPU.

"Yang pasti, perjanjian kerja sama ini akan kami evaluasi," tandas Ade.

Di sisi lain, Ade memastikan bahwa penanganan kebocoran pipa saat ini sedang dilakukan oleh petugas di lapangan.

Pihaknya juga mempertimbangkan opsi untuk menghubungkan pipa ke saluran milik PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Cikarang Barat, dengan harapan distribusi air ke pelanggan dapat kembali normal.

"Kami memiliki opsi untuk melakukan interkoneksi dari cabang Cikarang Barat," pungkasnya.