Terungkap! Alasan Kongres PDIP 2025 Tak Kunjung Digelar

Admin

09/06/2025

3
Min Read

Hingga saat ini, Kongres PDI Perjuangan (PDIP) masih belum dilaksanakan. Ternyata, penundaan ini disebabkan oleh serangkaian pembenahan internal yang tengah berlangsung di dalam partai.

Bendahara Umum PDIP, Olly Dondokambey, menjelaskan bahwa langkah ini diambil demi memastikan kelancaran dan keamanan kongres. Beliau menekankan bahwa Ketua Umum Megawati Soekarnoputri senantiasa mempertimbangkan berbagai aspek sebelum memutuskan waktu pelaksanaan kongres.

“Tidak ada penundaan, Ibu (Megawati) selalu melihat suasana. Kita baru saja menyelesaikan pilkada, sehingga ada beberapa hal yang perlu kita bereskan, baik internal maupun eksternal, agar Kongres berjalan dengan lancar dan aman,” ungkap Olly kepada wartawan di Gereja Kristen Indonesia (GKI) Pondok Indah, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (31/5/2025).

Meskipun demikian, Olly menegaskan bahwa Kongres PDIP pasti akan diselenggarakan pada tahun ini. Ia juga membuka kemungkinan bahwa kongres tersebut dapat terlaksana pada akhir tahun.

“Kongres sudah diputuskan oleh Ibu Megawati untuk dilaksanakan pada tahun 2025. Mengenai tanggal dan bulannya, saya akan berkoordinasi lebih lanjut. Kemungkinan (akhir tahun) itu ada, yang terpenting kita rapat dan memastikan Kongres dilaksanakan pada tahun 2025,” jelas Olly.

“Tinggal menunggu kepastian tanggal, saya belum bertemu dengan Ibu. Nanti setelah itu, saya akan memberitahukan kepada kalian,” pungkasnya.

Aspirasi Kader Menghendaki Mega Tetap Menjabat Sebagai Ketua Umum

“Kongres menunggu keputusan ketua umum, karena anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai menetapkan bahwa ketua umum memiliki wewenang untuk menentukan waktu pelaksanaan kongres,” ujar Djarot seusai menghadiri upacara Hari Lahir Pancasila di Halaman Parkir Masjid At Taufiq, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada hari Minggu (1/6/2025).

Djarot menyatakan bahwa aspirasi dari seluruh kader PDIP menghendaki Megawati untuk kembali menjabat sebagai ketua umum. Ia menambahkan bahwa kesepakatan ini tinggal disahkan melalui forum kongres.

“Saya selalu menyampaikan bahwa arus bawah menghendaki Ibu Megawati Soekarnoputri tetap menjabat sebagai ketua umum. Oleh karena itu, kongres tinggal mengukuhkan beliau sebagai ketua umum dan memberikan kewenangan penuh untuk menyusun kepengurusan DPP periode 2025-2030. Jadi, kita tunggu saja,” tuturnya.

Dalam rangkaian kegiatan upacara Hari Lahir Pancasila, Djarot menyampaikan bahwa PDIP akan menyelenggarakan berbagai acara sepanjang bulan Juni untuk memeriahkan Bulan Bung Karno.

“Kami akan mengadakan acara budaya seperti pementasan wayang kulit, kesenian tradisional, dan kegiatan olahraga. Contohnya, Soekarno Run di Bandung pada tanggal 8 Juni dan di Solo pada tanggal 16 Juni,” jelas Djarot.

Mengenai Kandidat Sekjen Pengganti Hasto

“Begini, dalam kongres, ketua umum terpilih memiliki hak prerogatif untuk menyusun kepengurusan, termasuk sekretaris jenderal. Bukan hanya sekretaris jenderal, tetapi seluruh jajaran kepengurusan. Sehingga tidak dapat dipisahkan, baik sekjen, ketua-ketua, maupun yang lainnya,” kata Djarot di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, pada hari Minggu (1/6/2025).

Djarot menegaskan bahwa penentuan sosok sekjen sepenuhnya berada di tangan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menjelaskan bahwa Kongres PDIP hanya akan memilih ketua umum.

“Nah, ini menjadi kewenangan penuh dari ketua umum. Karena yang dipilih oleh kongres adalah ketua umum. Dan ketua umum yang kemudian akan menyusun kepengurusan,” papar Djarot.

“Kenapa? Karena kongres merupakan institusi tertinggi di partai. Forum tertinggi di partai. Oleh karena itu, kita tunggu saja. Tergantung siapa yang dipilih,” imbuhnya.

Menanggapi pertanyaan mengenai peluang Hasto untuk kembali menjabat sebagai Sekjen PDIP, Djarot meminta publik untuk tidak berspekulasi mengenai sosok Sekjen PDIP mendatang.

“Wah, kita tidak bisa menduga-duga seperti itu. Namun yang jelas, sekjen saat ini masih dijabat oleh Bapak Hasto Kristiyanto,” pungkasnya.