Penjual Kurban Jakarta Naik, Stok Hewan Turun Drastis 57%!

Admin

04/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta melaporkan adanya tren menarik menjelang Idul Adha 2025: peningkatan jumlah pedagang hewan kurban dibandingkan tahun sebelumnya.

Menurut Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan Sidabalok, data per Kamis (29/5/2025) menunjukkan keberadaan 365 lokasi yang difungsikan sebagai tempat penjualan hewan kurban di seluruh wilayah Jakarta.

“Dibandingkan tahun 2024, lokasi penjualan hewan kurban mengalami kenaikan signifikan, mencapai 12,3 persen,” ungkap Hasudungan, seperti yang dikutip Liputanku dari TribunJakarta.com, Kamis (29/5/2025).

Namun, dinamika pasar menunjukkan bahwa peningkatan jumlah penjual ini tidak serta merta sejalan dengan ketersediaan hewan kurban yang dijual.

Hingga tanggal 29 Mei 2025, tercatat sebanyak 35.133 ekor hewan kurban yang dipasarkan di Jakarta. Rinciannya meliputi 15.011 ekor sapi, 50 ekor kerbau, 16.911 ekor kambing, dan 3.158 ekor domba.

“Secara keseluruhan, jumlah hewan kurban yang masuk ke Jakarta untuk sementara waktu mengalami penurunan yang cukup besar, yaitu sebesar 57 persen,” jelasnya.

Kendati demikian, beliau optimis bahwa angka ini masih berpotensi untuk bertambah seiring berjalannya waktu hingga hari Tasyrik.

Lebih lanjut, Hasudungan menjelaskan bahwa Dinas KPKP secara aktif melakukan serangkaian pemeriksaan kesehatan terhadap hewan-hewan kurban tersebut. Selain itu, kelengkapan teknis lokasi penampungan dan penjualan juga turut diperiksa secara seksama.

Sebagai bentuk jaminan kepada masyarakat, tempat penjualan yang berhasil melewati proses pemeriksaan akan diberikan stiker khusus. Stiker ini berfungsi sebagai penanda bahwa hewan-hewan yang dijual di lokasi tersebut telah terverifikasi kesehatannya.

“Salah satu faktor yang mungkin menyebabkan penurunan pemasukan hewan kurban adalah kehati-hatian pedagang dalam membatasi jumlah hewan yang dijual. Hal ini dilakukan untuk mengamati dan memahami kondisi pasar secara lebih cermat,” pungkasnya.