Pegawai Kejagung Dibacok di Depok: Motif Belum Terungkap?

Admin

29/05/2025

3
Min Read

On This Post

Pihak kepolisian tengah melakukan investigasi mendalam terkait kasus pembacokan yang menimpa seorang ASN staf Pusdaskrimti Kejagung, yaitu DSK (44), oleh orang tak dikenal (OTK) di wilayah Sawangan, Depok. Berdasarkan informasi yang dihimpun, aparat kepolisian memastikan bahwa tidak ada barang berharga milik korban yang hilang dalam insiden tersebut.

"Tidak ada indikasi barang yang hilang," tegas Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang, kepada awak media pada hari Selasa (27/5/2025).

Menurut penjelasan Bambang, aksi pembacokan tersebut terjadi secara tiba-tiba saat korban sedang dalam perjalanan pulang menuju kediamannya. Bahkan, sepeda motor yang dikendarai oleh korban tetap dalam kondisi stabil dan tidak terjatuh saat kejadian berlangsung.

"Benar, korban tiba-tiba diserang. Sepeda motornya pun utuh, tanpa kerusakan. Korban tidak terjatuh," urainya.

Saat ini, pihak kepolisian terus berupaya mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk mengungkap identitas dan menangkap pelaku. Bambang mengungkapkan bahwa setidaknya tujuh orang saksi telah dimintai keterangan guna membantu proses penyelidikan kasus ini.

"Belum dapat dipastikan jumlah pelaku yang terlibat. Kami masih fokus pada pengumpulan keterangan dari para saksi," jelasnya.

"Meskipun belum ada saksi mata yang melihat langsung kejadian tersebut, kami telah mengambil keterangan dari sekitar 6 hingga 7 orang yang berada di sekitar lokasi," imbuhnya.

Pihak kepolisian juga telah melakukan penyisiran terhadap rekaman CCTV di sekitar tempat kejadian perkara (TKP). "Tidak ditemukan adanya CCTV yang mengarah langsung ke lokasi kejadian. Area terdekat, seperti tempat cuci mobil dan minimarket, memiliki kamera yang arahnya tidak mencakup TKP," paparnya.

Lebih lanjut, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari korban yang saat ini masih menjalani perawatan di rumah sakit. Berdasarkan pengakuannya, korban menyatakan bahwa dirinya tidak memiliki masalah atau perselisihan dengan siapapun.

"Keterangan dari korban baru saja kami dapatkan di rumah sakit. Sejauh ini, korban tidak merasa memiliki masalah dengan orang lain," pungkasnya.

Kronologi

Insiden pembacokan terhadap pegawai Kejagung ini terjadi di Pengasinan, Sawangan, Depok, pada hari Sabtu (24/5) pukul 02.30 WIB dini hari.

Saat itu, DSK, yang menjabat sebagai Kasi Perangkat Keras dan Jaringan, baru saja menyelesaikan pekerjaannya dan langsung bergegas pulang. Namun, di tengah perjalanan, hujan deras memaksa korban untuk berhenti dan berteduh sejenak.

Setelah hujan mereda, korban kembali melanjutkan perjalanannya. Namun, sekitar pukul 02.30 WIB, di sebuah lokasi yang tidak jauh dari rumahnya, korban dipepet oleh pengendara lain yang datang dari arah berlawanan.

"Ketika melintas di sekitar Jalan Pengasinan, yang berjarak sekitar 1 km dari kediamannya, tiba-tiba dari arah depan muncul dua orang yang berboncengan mendekat," terang Harli, seperti dilansir Liputanku.

Sambil mendekati korban, pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban. Sebelum melakukan aksinya, pelaku sempat meneriakkan kata 'sikat!'.

"Sambil berteriak 'sikat', pelaku mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan Saudara DS, kemudian berteriak kembali 'mampus lu', dan langsung melarikan diri tanpa mengejar Saudara DS," jelas Harli.