Pelajar Nakal Bogor: Dibina Disiplin di Barak Militer!

Admin

09/06/2025

3
Min Read

On This Post

Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim, mengumumkan rencana pengiriman pelajar yang bermasalah ke barak militer. Lokasi yang ditunjuk adalah markas Batalion Infanteri 315 Garuda di Gunung Batu, Kota Bogor. Pembinaan karakter akan menjadi fokus utama, dengan kedisiplinan sebagai landasan yang diajarkan oleh pelatih dari TNI.

"Kami telah meninjau lokasi yang diproyeksikan sebagai tempat pelatihan dan pembinaan bagi anak-anak yang membutuhkan arahan. Terutama, seperti yang disampaikan oleh Bapak Gubernur Jawa Barat, bagi anak-anak yang dianggap ‘nakal’ dan perlu dimasukkan ke lingkungan barak militer," jelas Dedie saat berada di Yonif 315 Gunungbatu, Kota Bogor, pada Minggu (1/6/2025).

"Fasilitas di sini sudah siap sepenuhnya, seperti yang bisa kita lihat. Program yang akan dijalankan pun tampaknya sudah terencana dengan baik, mengingat tempat ini memang diperuntukkan bagi pelatihan calon prajurit yang akan bertugas di berbagai wilayah. Secara pribadi, saya yakin hasilnya akan optimal," tambahnya dengan optimisme.

Program pengiriman pelajar bermasalah ke barak militer ini dijadwalkan mulai pada bulan Juli mendatang. Sasaran utamanya adalah siswa setingkat SLTA. Bimbingan dan pelatihan intensif akan berlangsung selama sekitar dua pekan di Yonif 315 Garuda.

Dedie menegaskan bahwa pengiriman pelajar bermasalah ke barak militer di Kota Bogor hanya akan dilakukan dengan izin dan persetujuan dari orang tua masing-masing. Orang tua perlu mendaftarkan anak mereka ke Dinas Pendidikan dan melampirkan surat pernyataan yang menyatakan ketidakmampuan dalam membina anak, sehingga memerlukan bantuan dari lingkungan militer.

"Dengan demikian, kita berusaha menghindari potensi gesekan di masyarakat dan hal-hal yang bisa menjadi perdebatan. Lebih dari itu, kami juga menerima pernyataan dari orang tua yang mengakui keterbatasan mereka dalam membina anak, sehingga mereka memilih untuk menitipkan anak di barak militer," ungkap Dedie.

"Materi yang akan diberikan juga harus melibatkan guru, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), psikolog, dan berbagai pihak terkait lainnya. Tujuannya adalah untuk memastikan program ini berjalan dengan hasil yang maksimal," lanjutnya, menekankan pentingnya kolaborasi.

Komandan Distrik Militer (Dandim) 0606 Kota Bogor, Kolonel Inf Dwi Agung Prihanto, menjelaskan bahwa materi yang akan disampaikan berfokus pada pembinaan karakter. Ia berharap, melalui kedisiplinan yang diterapkan, para pelajar bermasalah dapat mengalami perubahan positif.

"Fokus utamanya adalah pembinaan karakter, disiplin, dan bagaimana membentuk karakter pribadi melalui penerapan kedisiplinan," tegas Dwi Agung, menjelaskan inti dari program tersebut.

Komandan Yonif 315 Garuda, Letkol Bistok Barry Simarmata, meyakinkan bahwa sarana dan prasarana yang ada sudah siap untuk melaksanakan pembinaan pelajar bermasalah. Para pelatih yang akan ditugaskan juga dipastikan memiliki kompetensi dan pengalaman yang memadai dalam memberikan pelatihan.

"Satuan kami, Batalion 315 Garuda, telah beberapa kali melaksanakan kegiatan pelatihan serupa. Jadi, untuk kegiatan ini, saya rasa batalion kami siap sepenuhnya," ujar Bistok dengan keyakinan.

"Termasuk dukungan dari pelatih yang kompeten untuk memberikan pelatihan, bimbingan, dan pengasuhan kepada anak-anak, para pelajar," imbuhnya, menekankan kesiapan sumber daya manusia.