Pelecehan Anak di Sekolah: Tips Ampuh Deteksi Dini!

Admin

30/05/2025

2
Min Read

Belajar dari Kasus Pelecehan Siswa di Depok: 3 Cara Orang Tua Mengetahui Anak Mengalami Pelecehan

Liputanku – Kasus dugaan pelecehan seksual yang menimpa siswi SMP Negeri di Depok kembali menjadi sorotan utama, menggarisbawahi betapa krusialnya peran orang tua dalam melindungi anak, khususnya di lingkungan sekolah.

Dalam insiden yang terkuak pada 13 Maret 2025 tersebut, seorang oknum guru diduga melakukan pelecehan verbal terhadap siswanya.

Peristiwa ini mencuat ke permukaan setelah rekaman percakapan antara korban dan terduga pelaku tersebar luas melalui grup WhatsApp kelas.

Menanggapi kejadian ini, Psikolog Meity Arianty memberikan beberapa saran praktis yang dapat diterapkan orang tua untuk mendeteksi apakah anak mereka menjadi korban pelecehan.

Berikut adalah tiga pendekatan yang direkomendasikan oleh Meity agar orang tua lebih sensitif terhadap kondisi yang dialami anak:

1. Kembangkan Komunikasi yang Rutin dan Terbuka

Menurut Meity, sangat penting bagi orang tua untuk membiasakan diri mengajak anak berdiskusi tentang kegiatan sehari-hari mereka, terutama yang berkaitan dengan aktivitas di sekolah.

“Orang tua wajib menjaga jalinan komunikasi yang baik dengan anak-anak dan mendorong mereka untuk terbuka mengenai pengalaman di sekolah, seperti bagaimana pelajaran berjalan, interaksi dengan guru, dan hubungan dengan teman-teman,” jelas Meity kepada Liputanku, Sabtu (24/5/2025).

Dengan adanya komunikasi yang terbuka dan jujur, anak akan merasa lebih aman dan nyaman untuk mengungkapkan hal-hal yang membuatnya resah, termasuk jika mereka mengalami perlakuan yang tidak semestinya.

2. Ajukan Pertanyaan Mengenai Aktivitas Anak di Sekolah

Tidak semua anak memiliki kemampuan atau keberanian untuk langsung menceritakan masalah yang mereka hadapi. Meity menekankan bahwa sebagian besar anak sebenarnya berharap untuk diajak berbicara dan diberi kesempatan untuk berbagi.

“Karena seringkali anak sebenarnya ingin ditanya, bukan sekadar bercerita,” ungkapnya.

Oleh karena itu, orang tua perlu mengambil inisiatif untuk mencari tahu informasi dari anak, terutama jika terdapat perubahan perilaku atau emosi yang mengkhawatirkan.

3. Libatkan Lingkungan di Sekitar Anak

Selain membangun komunikasi yang erat dengan anak, orang tua juga disarankan untuk menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang berada di sekitar anak, baik di lingkungan sekolah maupun dalam lingkaran pertemanan mereka.

“Bangunlah komunikasi yang baik dengan wali kelas agar orang tua selalu mendapatkan informasi terkini mengenai perkembangan anak di sekolah,” saran Meity.

“Jalinlah kedekatan dengan teman-teman dekat anak di sekolah agar orang tua dapat memperoleh informasi tambahan dari sudut pandang teman-temannya,” tambahnya.

Langkah ini penting agar orang tua dapat memperoleh gambaran yang lebih komprehensif tentang kondisi anak dan dapat segera bertindak jika menemukan sesuatu yang mencurigakan.