MasterV, Polres Metro Depok masih terus berupaya keras untuk mengungkap kasus pembacokan yang menimpa DSK, seorang anggota Pusat Daskrimti Kejaksaan Agung (Kejagung) yang saat ini masih dalam perawatan intensif di sebuah rumah sakit di Tangerang Selatan.
Kasatreskrim Polres Metro Depok, AKBP Bambang Prakoso, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah aktif melakukan penyelidikan mendalam terkait kasus pembacokan yang dialami oleh pegawai Kejagung tersebut. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian untuk menggali informasi terkait peristiwa yang dialami korban.
"Keterangan dari sekitar 6 atau 7 orang saksi sudah kami dapatkan, namun sayangnya, saksi yang secara langsung menyaksikan kejadian tersebut masih belum ada," jelas Bambang pada hari Selasa (27/5/2025).
Bambang mengakui bahwa proses penyelidikan yang dilakukan oleh pihak kepolisian menemui beberapa kendala. Salah satu kendala utama adalah tidak adanya kamera CCTV di sekitar lokasi kejadian. Polisi telah berupaya semaksimal mungkin untuk menelusuri area yang terpasang CCTV di sekitar lokasi kejadian. "Tidak ada CCTV di sana, area tersebut sudah kami sisir," ungkap Bambang.
Polisi telah melakukan penyisiran terhadap pemasangan CCTV terdekat dari lokasi kejadian, mulai dari minimarket hingga tempat pencucian mobil. Akan tetapi, sayangnya, tidak ada satupun kamera CCTV yang mengarah ke sekitar lokasi kejadian. "Arah kameranya tidak mengarah ke lokasi," tutur Bambang.
Hingga saat ini, Bambang belum dapat memberikan keterangan terkait motif dari pelaku yang menyerang korban hingga menyebabkan luka-luka. Sementara ini, tidak ditemukan adanya barang-barang milik korban yang hilang atau dibawa oleh pelaku.
"Benar, sepeda motor korban juga masih utuh, tidak ada kerusakan atau bekas jatuh," jelas Bambang.
Dari hasil pemeriksaan sementara, korban mengaku tidak memiliki masalah dengan pihak manapun. Namun demikian, korban juga tidak mengenali sosok pelaku penyerangan. "Kasus ini masih dalam proses penyelidikan lebih lanjut," ucap Bambang.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun Liputanku, saat kejadian, korban hendak pulang ke rumah setelah selesai bekerja pada hari Jumat (23/5/2025) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Korban sempat berteduh dan minum kopi karena hujan lebat saat dalam perjalanan pulang.
Setelah hujan reda, korban melanjutkan perjalanan pulangnya. Sekitar pukul 02.30 WIB atau Sabtu dini hari (24/5/2025), di sekitar Jalan Raya Pengasinan, yang berjarak kurang lebih satu kilometer dari rumah korban, dua orang tak dikenal yang berboncengan mendekati korban.
Kedua orang tersebut berteriak "sikaaattt" sambil mengayunkan senjata tajam ke arah pergelangan tangan korban.
Tidak lama kemudian, kedua pelaku kembali berteriak "mampus lu" sebelum akhirnya melarikan diri setelah melukai korban. Bahkan, ketika korban dilarikan ke rumah sakit, korban sempat melihat dua orang yang diduga mengawasi pergerakan mobil yang membawanya ke rumah sakit.
Akibat kejadian tersebut, korban mengalami luka berat dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena mengalami luka pada pergelangan tangan kanannya.
Selain itu, berdasarkan diagnosa sementara, urat kelingking kanan korban putus dan tidak dapat digerakkan kembali akibat sabetan senjata tajam.
Jaksa Agung ST Burhanuddin menyempatkan diri untuk menjenguk pegawai yang menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di Pengasinan, Sawangan, Depok, pada Sabtu dini hari, 24 Mei 2025 pukul 02.30 WIB.
Korban merupakan staf Pusat Data Statistik Kriminal dan Teknologi Informasi (Pusdaskrimti) Kejaksaan Agung (Kejagung) dengan inisial DSK (44).
"Kemarin siang, kami mendampingi Bapak Jaksa Agung untuk menjenguk korban di rumah sakit," ujar Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar, kepada para wartawan pada hari Selasa (27/5/2025).
Menurut Harli, saat ini korban masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit dan telah mendapatkan penanganan medis pada pergelangan tangan kanannya yang menjadi sasaran pembacokan. Kondisi DSK saat ini sudah stabil.
"Beliau berpesan kepada korban dan seluruh aparat Kejaksaan untuk lebih berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan dalam menjalankan tugas, terutama pada malam hari," imbuh Harli.