MasterV, Jakarta – Misteri di balik pembunuhan tragis pemilik toko sembako, yang kita kenal dengan inisial ALS, akhirnya menemukan titik terang. AS, sang pelaku, mengakui bahwa dirinya merasa sangat tersinggung dan sakit hati atas perkataan yang menyebutnya pemalas. Umpatan tersebut memicu emosi AS, yang berujung pada tindakan kekerasan dengan menghajar korban menggunakan tangan kosong dan melempari korban dengan kardus berisi air mineral hingga meregang nyawa di kamar mandi.
Menyusul kejadian mengerikan ini, aparat kepolisian berhasil membekuk AS (21) saat ia bersembunyi di sebuah kamar Hotel Ramada, Serpong, Tangerang Selatan, pada Minggu (1/6/2025) dini hari.
“Motif utama pelaku melakukan tindakan keji ini adalah karena emosi dan rasa sakit hati akibat perkataan yang dilontarkan korban. Kata-kata tersebutlah yang kemudian membakar amarah pelaku hingga tega melakukan perbuatan tersebut terhadap korban,” jelas Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Kombes Wira Satya Triputra, dalam konferensi pers yang digelar pada Selasa (3/6/2025).
Kombes Wira memaparkan kronologi kejadian, yang terjadi pada Jumat malam (30/5/2025) sekitar pukul 20.50 WIB. Saat itu, pelaku yang baru saja selesai membereskan toko, menghampiri korban dengan maksud untuk meminta kasbon sebesar Rp 3 juta. Namun, alih-alih mendapatkan pinjaman, korban justru memarahi AS dengan kata-kata yang sangat menyakitkan hati.
“Perlu kami tegaskan di sini bahwa pelaku merupakan karyawan dari korban di toko tersebut,” imbuhnya.
Kombes Wira kemudian mengulang kembali percakapan yang terjadi antara pelaku dan korban. “Koh, maaf, saya mau bicara sebentar,” ucap AS kala itu.
“Iya, ada apa?” jawab ALS, seperti yang ditirukan oleh Kombes Wira.
“Saya mau minta tolong, Koh. Kalau boleh, saya mau kasbon, boleh tidak, Koh? Sekitar 3-5 juta untuk membeli perlengkapan anak dan biaya lainnya,” pinta AS.
“Tidak bisa kamu kasbon terus. Kerja saja malas, jarang masuk, tidak seperti karyawan yang lain. Kalau mau minta tolong itu kerja dulu yang benar,” balas ALS dengan nada tinggi.
“Saya tidak kerja benar bagaimana, Koh? Saya libur saja kadang disuruh masuk. Kalau pulang juga paling malam, beda sama yang lain. Maksudnya ngomong begitu ke saya apa?,” tukas AS.
“Sudah, tidak ada,” jawab ALS dengan ketus.
Mendengar jawaban tersebut, emosi AS langsung memuncak. Tanpa pikir panjang, ia langsung menghajar korban berulang kali di bagian pipi, dada, dan mata. Korban sempat berusaha membalas, namun akhirnya terjatuh tak berdaya.
Belum merasa puas, pelaku kemudian mengambil kardus berisi air mineral dan melemparkannya ke arah korban. Akibatnya, kepala korban terbentur kloset hingga mengalami luka yang sangat parah.
“Karena terlontar kata-kata yang menyakitkan dari mulut korban, maka pelaku tersulut emosi atau sakit hati, sehingga timbul niat untuk melakukan tindakan kekerasan terhadap korban,” tegasnya.
Setelah memastikan korban sudah tidak bernyawa, AS kemudian membawa kabur uang tunai senilai Rp 84 juta lebih, dua unit handphone operasional toko, dan satu unit sepeda motor Honda Vario.
“Tersangka nekat melakukan perbuatan tersebut karena sedang membutuhkan uang untuk membayar hutang dan memenuhi kebutuhan pribadinya. Ia mengambil uang yang berada di dalam toko, kurang lebih sebesar Rp 84.654.000, yang tersimpan di dalam salah satu kamar toko dan laci meja tempat berjualan,” jelasnya.
Namun, pelarian pelaku tidak berlangsung lama. Unit Resmob Polda Metro Jaya dan Polres Metro Bekasi Kota berhasil meringkus AS di sebuah hotel yang terletak di Jalan Raya Serpong, Kota Tangerang Selatan.
Selain berhasil menangkap pelaku, aparat kepolisian juga berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, berupa uang tunai sebesar Rp Rp 68.494.000, dua unit ponsel, dan satu unit sepeda motor Honda Vario.
Akibat perbuatannya, pelaku kini mendekam di balik jeruji besi dan dijerat dengan Pasal 339 KUHP tentang pembunuhan yang disertai dengan perampokan, serta Pasal 365 KUHP.