Pemerintah Pasang Target Swasembada Gula 3 Tahun

Admin

24/06/2025

2
Min Read

On This Post

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menargetkan Indonesia dapat mencapai swasembada gula 3 tahun lagi, atau paling lambat dalam waktu 5 tahun. Hal ini perlu dilakukan setelah Indonesia berhasil meningkatkan stok beras.

Komoditas utama seperti gula juga akan digenjot produksinya. Pihaknya menyiapkan strategi yang difokuskan pada peningkatan produktivitas, efisiensi budidaya, pemberdayaan petani secara berkelanjutan dan peningkatan pendapatan petani tebu.

"Alhamdulillah pangan kita sudah cukup. Stok kita tertinggi selama merdeka yaitu 4 juta ton. Jadi sekarang kita mulai melihat komoditas perkebunan yaitu tebu, kopi, kakao, karet dan lain sebagainya. Kita fokus tebu, semoga 2 hingga 3 tahun, paling lambat 4 atau 5 tahun, Indonesia bisa mulai meraih swasembada gula," kata Amran dalam keterangannya, dikutip Rabu (10/6/25).

Lebih lanjut, Amran merinci enam strategi kunci yang akan dilakukan oleh pemerintah secara komprehensif dalam mewujudkan swasembada gula nasional. Pertama, pihaknya akan melakukan penguatan penyuluhan kepada petani. Kedua, memperbaiki sistem pengelolaan perkebunan tebu.

"Ketiga, menyediakan sarana produksi, termasuk memberikan kemudahan akses pupuk, yang berikutnya (keempat) adalah irigasi, yang kelima pengelolaan tanah dan yang keenam adalah harga harus menguntungkan petani. Kalau ini diberesin semua, swasembada jadi kenyataan," jelas Amran.

Amran juga mengungkapkan bahwa pelaksanaan keenam strategi tersebut membutuhkan kerja sama lintas sektor, baik pemerintah pusat, daerah, BUMN, maupun swasta.

"Alhamdulillah, kita bekerja keras dan bergandengan tangan. Ini tidak bisa diselesaikan sendiri. Ini adalah PR kita bersama, termasuk ada Pak Plt. Gubernur, ada juga PTPN. Kita kolaborasi, pasti bisa," ucap Mentan Amran.

Ia pun bertekad untuk meningkatkan produktivitas gula nasional yang saat ini masih di kisaran 4 ton per hektar. Seperti diketahui, data menunjukkan produksi gula per hektar sempat menembus angka 14 ton, yakni terjadi pada era 1930-an.

Selain itu, melihat tren produksi saat ini, Amran juga optimis kebutuhan gula konsumsi dalam negeri mampu tercukupi sepenuhnya paling lambat di tahun 2026. Ia juga menyebut, jika Indonesia swasembada gula, maka dapat menghemat devisa hingga Rp 40 triliun.

"Kita penuhi dulu gula konsumsi. Kalau tadi Pak Dirut bilang, paling lambat tahun depan gula konsumsi sudah beres. Tapi jangan hanya gula konsumsi. Kita kejar juga gula industri. Kalau ini berhasil, kita bisa menghemat devisa hingga Rp 40 triliun." tukas Amran.

Sebagai informasi, Peraturan Presiden No. 40 Tahun 2023 menargetkan swasembada gula konsumsi tercapai pada 2028, dan swasembada gula industri serta bioetanol pada 2030. Saat ini, produksi gula nasional pada 2024 tercatat 2,46 juta ton, naik 8,57 persen dari 2023. Namun, kebutuhan nasional mencapai 8,1 juta ton, sehingga masih perlu tambahan 5,6 juta ton untuk mencapai swasembada.