Terungkap! Pemilik Kapal JKW & Iriana, Bukan Keluarga Jokowi

Admin

21/06/2025

4
Min Read

Perihal yang memicu polemik di jagat maya adalah fakta bahwa kapal-kapal tersebut ternyata menggunakan nama yang sama dengan inisial Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), dan Ibu Iriana Jokowi.

Berdasarkan rangkuman data dari Direktorat Perkapalan dan Kepelautan Kementerian Perhubungan (Ditkapel Kemenhub), keberadaan kapal dengan nama JKW dan Iriana itu memang benar adanya.

Tercatat beberapa kapal tug boat (kapal tunda) dengan nama JKW Mahakam. Sementara itu, untuk kapal-kapal tongkang yang ditarik oleh tug boat, ditemukan menggunakan nama Dewi Iriana.

Perlu diketahui, tug boat atau TB adalah kapal yang secara khusus difungsikan untuk menarik atau mendorong kapal lain, misalnya kapal yang hendak bersandar di pelabuhan atau kapal tongkang yang tidak mempunyai mesin penggerak sendiri.

Dalam berbagai video yang beredar luas di media sosial, kapal-kapal tongkang bernama Dewi Iriana terlihat ditarik oleh TB JKW Mahakam.

Pemilik Kapal JKW Mahakam dan Dewi Iriana

Masih merujuk data dari Ditkapel Kemenhub, setidaknya terdapat 8 kapal yang menyandang nama JKW Mahakam. Lebih detailnya, yaitu Kapal JKW Mahakam 1, JKW Mahakam 2, JKW Mahakam 3, JKW Mahakam 5, JKW Mahakam 6, JKW Mahakam 7, JKW Mahakam 8, dan JKW Mahakam 10.

Namun, perlu ditegaskan bahwa kepemilikan kapal-kapal dengan nama JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana sama sekali tidak berkaitan dengan Keluarga Jokowi maupun orang-orang terdekatnya.

Faktanya, kapal-kapal bernama JKW Mahakam sebagian besar dimiliki oleh PT Pelita Samudera Sreeya (PSS). Perusahaan ini adalah anak usaha dari PT IMC Pelita Logistik Tbk (kode emiten: PSSI).

PSSI sendiri adalah perusahaan pelayaran logistik yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kantor pusat perusahaan ini berlokasi di Menara Astra, Jalan Jenderal Sudirman, Jakarta.

Seperti yang tertera dalam Keterbukaan Informasi BEI, PT PSS ternyata baru didirikan oleh PSSI pada tahun 2023. Fokus utama perusahaan ini adalah bisnis angkutan komoditas tambang.

Dari penelusuran pada laman resmi PSSI dan Laporan Tahunan 2024, diketahui bahwa saham perusahaan ini dikuasai oleh PT Indoprima Marine sebagai pengendali, dengan kepemilikan sebesar 43,83 persen.

PT Indoprima Marine juga tercatat sebagai pengendali saham di perusahaan pelayaran nasional lainnya, yaitu PT Samudera Shipping Tbk, dengan kepemilikan 56,18 persen.

Sementara itu, dari penelusuran pada Keterbukaan Informasi BEI lainnya, saham PT Indoprima Marine terafiliasi dengan PT Himpunan Primajaya.

Apabila ditelusuri lebih mendalam, terutama dari Laporan Tahunan PSSI yang dirilis pada tahun 2019, saham PT Himpunan Primajaya dikuasai oleh pengusaha Constant Marino Ponggawa dan Al Hakim Hanafiah.

Keduanya masing-masing memegang 50 persen saham PT Himpunan Primajaya. Perusahaan inilah yang kemudian menguasai 45 persen saham PT Indoprima Marine, yang menjadi pengendali PSSI atau PT IMC Peliata Logistik Tbk.

Dengan kata lain, PT IMC Peliata Logistik Tbk merupakan induk perusahaan dari PT Pelita Samudera Sreeya, perusahaan yang memiliki kapal-kapal bernama TB JKW Mahakam dan tongkang Dewi Iriana.

Constant Marino Ponggawa dikenal sebagai seorang pengacara ternama, pendiri Kantor Pengacara Hanafiah Ponggawa & Partners (yang kini dikenal dengan nama Dentons HPRP).

Namanya juga pernah tercatat sebagai politikus, yaitu sebagai anggota DPR RI dari Fraksi Partai Damai Sejahtera (FPDS).

Sedangkan Al Hakim Hanafiah adalah sahabat karib Constant Marino Ponggawa. Kedua pengacara ini bersama-sama merintis berdirinya Firma Hukum Dentons HPRP.

Sosok Al Hakim Hanafiah bahkan pernah masuk dalam daftar 100 pengacara top Indonesia tahun 2021 versi Asia Business Law Journal. Ia dikenal sebagai pakar hukum senior di bidang hukum bisnis yang banyak menangani kasus sengketa bisnis perusahaan-perusahaan besar.

Pemilik Kapal JKW Mahakam lainnya

Selain PT PSS yang merupakan anak usaha PSSI, kapal-kapal dengan nama JKW Mahakam juga dimiliki oleh tiga perusahaan lain, yaitu PT Permata Lintas Abadi (PLA), PT Sinar Pasifik Lestari (SPL), dan PT Glory Ocean Lines (GOL).

Akan tetapi, karena perusahaan-perusahaan tersebut berstatus perusahaan tertutup, maka sulit untuk menelusuri siapa saja para pemegang sahamnya.

Berikut adalah rincian lengkap kepemilikan Kapal JKW:

Adapun kapal yang namanya mirip dengan nama istri Jokowi, yaitu Kapal Dewi Iriana, jumlahnya mencapai 6 unit. Rinciannya adalah Dewi Iriana 1, Dewi Iriana 2, Dewi Iriana 3, Dewi Iriana 5, Dewi Iriana 6, dan Dewi Iriana 8.

Sama halnya dengan kapal-kapal dengan nama lambung JKW, sebagian kapal-kapal dengan nama Dewi Iriana ini dimiliki oleh perusahaan PT PSS dan perusahaan induknya, yaitu PT PSSI.

Berikut adalah rincian lengkap kepemilikan Kapal Dewi Iriana: