JAKARTA, MasterV – Viral di dunia maya, seorang penumpang bus AKAP milik PO Rosalia Indah mengungkapkan kekecewaannya terkait keberadaan sejumlah kecoa di dalam bus yang ia tumpangi.
Ironisnya, keluhan ini tidak ditanggapi dengan penyemprotan atau tindakan pembersihan oleh kru bus.
Beberapa waktu lalu, tim MasterV telah mencoba menghubungi pihak PO Rosalia Indah. Sayangnya, jawaban yang diberikan justru mengecewakan penumpang yang bersangkutan.
Menurut Denny Martin, penumpang tersebut, terdapat beberapa poin dalam jawaban PO yang tidak sesuai dengan fakta. Oleh karena itu, ia merasa perlu untuk menyampaikan dan meluruskan beberapa hal dari sudut pandangnya.
"Saya berangkat dari Bekasi menuju Yogyakarta pada tanggal 25 Mei pukul 20.00 WIB. Awalnya semua berjalan lancar karena saya berencana membuat konten serupa dengan PO lain. Namun, saat bus melaju di jalan tol, saya menyadari adanya kecoa. Awalnya saya kira hanya satu, tetapi ternyata jumlahnya banyak," ungkapnya kepada MasterV, Senin (9/6/2025).
Denny menambahkan, setelah menemukan banyak kecoa, ia segera melaporkan hal ini kepada pramugara yang bertugas mencatat pesanan makanan penumpang.
Tangkapan layar Instagram Salah satu curhatan penumpang bus PO Rosalia Indah
Namun, tanggapan pramugara tersebut hanya sebatas menangkap kecoa dengan tangan kosong.
Mengingat jumlah kecoa yang cukup banyak, Denny berinisiatif meminta pramugara untuk menyampaikan pesan kepada pihak Rosin Subang agar bus dibersihkan.
INSTAGRAM/HISYAM_N3011 Jetbus 5 SDD milik PO Rosalia Indah
Rosin Subang adalah tempat bus berhenti untuk memberikan kesempatan penumpang makan malam.
"Saya meminta agar bus dibersihkan atau jika perlu, membeli semprotan anti kecoa. Saya bersedia membayar karena saya tidak memiliki kontak dengan Rosin Subang. Akan tetapi, pramugara mengatakan tidak ada semprotan anti kecoa. Saya kemudian mencoba menghubungi customer service, namun tidak ada respon," jelasnya.
Keluhan tersebut juga disampaikan kepada sopir bus, namun tidak mendapatkan tanggapan yang memuaskan.
Karena tidak ada tindakan lebih lanjut, Denny memutuskan untuk mendatangi loket bus Rosalia Indah saat tiba di rest area Subang.
Namun, petugas di loket justru menyarankan Denny untuk makan malam terlebih dahulu.
Setelah selesai makan, Denny kembali ke loket untuk menyampaikan keluhannya. Petugas loket berjanji akan membuat laporan dan melakukan pembersihan setelah bus tiba di Yogyakarta.
"Menurut saya, laporan tersebut tidak ada gunanya karena saya menginginkan tindakan segera. Pada akhirnya, tidak ada solusi yang diberikan. Saya kemudian berinisiatif untuk meminta pindah ke bus lain yang tersedia di sana," tuturnya.
Sayangnya, pada saat itu hanya tersedia satu bus dengan tujuan Solo kelas Eksekutif Plus.
Rosalia Indah Bus Baru PO Rosalia Indah
Meskipun harga tiket bus kelas Super Eksekutif lebih terjangkau dibandingkan Super Top,
Denny terpaksa memilih opsi tersebut daripada harus melanjutkan perjalanan dengan bus yang penuh kecoa.
Setibanya di Solo, Denny harus membeli tiket lanjutan menuju Yogyakarta, tujuan akhirnya.
Selain itu, ia juga membuat laporan resmi yang dikirimkan melalui WA ke CS Rosalia Indah, namun lagi-lagi tidak mendapatkan respon.
Oleh karena itu, pria yang gemar bepergian dengan bus ini menegaskan bahwa masalah ini tidak bisa diselesaikan hanya dengan memberikan kompensasi.
Kompensasi yang diberikan hanyalah selisih harga antara tiket bus kelas Super Top dan Eksekutif Plus.
"Saat tiba di Solo, saya hanya diberikan sejumlah uang yang merupakan selisih harga tiket antara Super Top dan Eksekutif Plus. Padahal, tujuan saya adalah Yogyakarta, dan saya terpaksa turun di Solo. Setibanya di sana, tidak ada permintaan maaf, hanya selisih biaya tiket yang diberikan," imbuhnya.
Pria asal Bekasi ini juga menjelaskan bahwa tujuannya mengunggah keluhannya di media sosial bukanlah untuk mencari sensasi, melainkan karena pihak PO Rosalia Indah tidak memberikan respon yang memadai.
Selain itu, ia berharap kejadian ini tidak membuat masyarakat enggan menggunakan jasa transportasi bus.
"Saya memiliki tiga tuntutan, yaitu kejelasan mengenai laporan saya, peningkatan standar kebersihan bus, dan permintaan maaf dari pihak PO. Saya tidak membutuhkan tiket gratis, karena saya mampu membelinya sendiri," pungkas Denny.