KNKT Ungkap 4 Sebab Umum Kecelakaan Maut Bus & Truk

Admin

14/06/2025

2
Min Read

Kerap kali kita mendengar kabar duka tentang kecelakaan yang melibatkan bus dan truk di jalanan Indonesia. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah mengidentifikasi empat penyebab utama yang seringkali menjadi pemicu terjadinya kecelakaan bus dan truk.

Hampir setiap hari, berita tentang kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan besar seperti bus dan truk, khususnya yang mengalami rem blong, menghiasi berbagai Liputanku. Hal ini tentu menimbulkan kekhawatiran yang mendalam bagi para pengguna jalan. Bahkan, tidak jarang kecelakaan akibat rem blong ini merenggut nyawa.

"Nyaris setiap hari kita disuguhi berita kecelakaan yang melibatkan bus dan truk, dan faktor manusia atau human factor seringkali disebut sebagai penyebab utamanya. Setiap kecelakaan diawali dengan adanya bahaya (hazard). Keberadaan hazard inilah yang kemudian meningkatkan risiko terjadinya kecelakaan bagi para pengguna jalan," ujar Plt Ketua Subkomite Lalu Lintas Angkutan Jalan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan, seperti yang tertulis dalam keterangan yang diterima detikOto pada hari Rabu, 4 Juni 2025.

Menurut Wildan, setidaknya ada empat faktor utama yang menjadi penyebab kecelakaan yang melibatkan truk atau bus di wilayah Indonesia. Pertama, masalah rem blong yang kerap terjadi di jalan menurun dan mengikuti pola yang serupa. Pola tersebut adalah pengemudi menggunakan gigi tinggi saat menuruni jalan, melakukan pengereman secara berulang, yang mengakibatkan rem kehilangan fungsinya. Kemudian, pengemudi mencoba memindahkan gigi saat berada di jalan menurun ketika rem tidak berfungsi, sehingga gigi masuk ke posisi netral. Situasi ini berujung pada tabrakan dahsyat karena kecepatan kendaraan dapat mencapai 100 km/jam, bahkan lebih, akibat melaju di jalan menurun dalam posisi gigi netral.

"Kedua, kecelakaan akibat rem blong juga bisa dipicu oleh malfungsi pada sistem pengereman. Hal ini seringkali disebabkan karena pengemudi lalai dalam melakukan pemeriksaan kendaraan sebelum memulai perjalanan (pre-trip inspection)," jelasnya.

Ketiga, Wildan melanjutkan, kecelakaan seperti masuk jurang atau terguling dapat terjadi akibat pengemudi kurang memahami kondisi jalan, yang disebabkan oleh minimnya informasi terkait kondisi jalan dan lingkungan sekitarnya.

Keempat, kecelakaan juga dapat disebabkan oleh pengemudi yang mengalami microsleep (tertidur sesaat saat mengemudi). Kondisi ini seringkali dipicu oleh aktivitas mengemudi lebih dari 12 jam tanpa istirahat yang cukup, atau mengemudi dalam kondisi sakit dan mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Video: Bus Bawa Rombongan Warga Kecelakaan di Karanganyar, 1 Tewas

Video: Bus Bawa Rombongan Warga Kecelakaan di Karanganyar, 1 Tewas