Kata Dokter: 5 Biang Keladi Kulit Sensitif & Cara Atasinya

Admin

06/06/2025

3
Min Read

JAKARTA, MasterV – Seringkali, individu dengan jenis kulit sensitif mengeluhkan keadaan kulit mereka yang mudah mengalami iritasi dan kemerahan.

Menurut penjelasan dari dr. Hanny Nilasari, yang menjabat sebagai President of Indonesian Society of Dermatology and Venereology (ISDV), kulit sensitif adalah suatu kondisi di mana kulit menunjukkan reaksi berlebihan terhadap berbagai substansi atau elemen lingkungan.

Kondisi ini ditandai dengan sensasi kulit yang terasa seperti ditusuk-tusuk, sensasi terbakar, rasa gatal, serta munculnya kemerahan di area tertentu.

“Kulit sensitif itu adalah kulit yang menunjukkan reaksi berlebihan terhadap faktor-faktor iritan,” ungkapnya dalam acara Aveeno Dermexa Launch: Your Skin’s OAT-standing Companion yang berlangsung di Habitate, Jakarta Selatan, pada hari Rabu (28/5/2025).

Penyebab Kulit Sensitif

Kulit yang mudah teriritasi dapat dipicu oleh sejumlah faktor signifikan, baik yang berasal dari dalam tubuh maupun dari luar.

Berikut adalah lima penyebab utama kulit sensitif menurut pandangan dr. Hanny.

1. Mandi dengan air panas terlalu lama

Salah satu faktor penyebab kulit sensitif yang kerap kali terabaikan adalah kebiasaan mandi menggunakan air panas dalam durasi yang terlalu panjang.

Tidak sedikit orang lebih memilih mandi dengan air panas karena sensasi hangat yang ditimbulkan pada tubuh serta kemampuannya dalam meredakan stres.

Namun, perlu diketahui bahwa air panas berpotensi menghilangkan kelembapan alami pada kulit dan merusak fungsi protektif alaminya.

Sebagai dampaknya, kulit dapat mengalami kekeringan, timbul kemerahan, iritasi, hingga rasa gatal yang mengganggu.

“Jika durasi mandi terlalu lama, serta penggunaan air panas yang berlebihan, hal tersebut juga dapat berkontribusi terhadap peningkatan sensitivitas kulit,” jelasnya.

MasterV/LINTANG PRAMATYANTI Dr. Hanny Nilasari, President of Indonesian Society of Dermatology and Venereology (ISDV), pada acara Aveeno Dermexa Launch: Your Skin?s OAT-standing Companion di Habitate, Jakarta Selatan, Rabu (28/5/2025).

2. Tidak cocok dengan sabun

Bagi individu dengan kulit sensitif, diperlukan kehati-hatian ekstra dalam memilih sabun yang digunakan sehari-hari.

Menurut penuturan dr. Hanny, sabun yang minim kandungan pelembap justru berpotensi memperburuk kondisi kulit sensitif yang sudah ada.

“Oleh karena itu, penggunaan sabun yang kurang memberikan kelembapan pada kulit, terutama bagi mereka yang memiliki kulit sensitif, dapat menimbulkan permasalahan baru,” terangnya.

3. Terganggunya skin barrier

Kerusakan pada *skin barrier* juga dapat menjadi pemicu sensitivitas pada kulit.

Fungsi utama *skin barrier* adalah melindungi lapisan kulit dari paparan zat asing atau iritan yang berasal dari lingkungan luar.

Apabila lapisan pelindung ini mengalami kerusakan, kulit menjadi lebih rentan terhadap iritasi dan rasa gatal.

“Terjadinya gangguan pada fungsi *skin barrier* menyebabkan kondisi kulit sensitif, sehingga perbaikan pada *skin barrier* menjadi suatu keharusan,” imbuhnya.

4. Gangguan pada saraf kulit

Kulit sensitif juga dapat diakibatkan oleh gangguan pada fungsi saraf yang terdapat pada kulit.

Kondisi ini dapat memicu munculnya sensasi tidak nyaman seperti rasa perih, panas, serta timbulnya kemerahan.

“Kemudian, jika saraf mengalami gangguan, dapat timbul rasa perih, rasa panas, serta memicu kemerahan atau reaksi peradangan pada kulit,” jelas dr. Hanny lebih lanjut.

5. Terlalu sering terkena gesekan

Faktor lain yang dapat menyebabkan peradangan pada kulit sensitif adalah frekuensi gesekan yang terlalu tinggi, baik yang berasal dari tangan, pakaian, maupun objek lainnya.

Kebiasaan menggaruk area yang terasa gatal secara berulang-ulang dapat memicu iritasi bahkan infeksi.

Selain itu, kebiasaan mencuci tangan atau membersihkan wajah terlalu sering dengan menggunakan sabun yang keras juga berpotensi memperparah kondisi kulit yang sudah sensitif.

“Tidak hanya terbatas pada area wajah, kondisi ini dapat terjadi di seluruh permukaan kulit. Misalnya, jika kita terlalu sering mencuci tangan, terutama jika kulit kita sensitif atau menunjukkan reaksi yang sangat cepat,” pungkas dr. Hanny.