Alur Pelabuhan Baai Bengkulu Dinormalisasi: Pemerintah Percepat

Admin

09/06/2025

2
Min Read

On This Post

JAKARTA, MasterV – Beberapa waktu lalu, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka melaksanakan kunjungan kerja ke Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu. Tujuan utama kunjungan ini adalah meninjau secara langsung proses normalisasi alur pelayaran yang terhambat akibat pendangkalan.

Kunjungan ini merepresentasikan wujud nyata perhatian pemerintah pusat terhadap kelancaran distribusi logistik. Lebih dari itu, ini merupakan upaya pemulihan ekonomi di wilayah Bengkulu, khususnya bagi masyarakat Pulau Enggano yang mengalami dampak akibat gangguan akses laut.

Dalam kunjungan tersebut, Wapres Gibran melakukan inspeksi mendalam terhadap titik-titik sedimentasi dengan menggunakan Kapal Tunda Bunga Raflesia yang merupakan aset Pelindo.

MasterV/FIRMANSYAH Wapres Gibran Rakabuming Raka bersama Gubernur Bengkulu, Helmi Hasana dan Anggota DPD RI, Destita Khairilisan, Selasa (27/5/2025).

Gibran menekankan pentingnya dukungan dan kolaborasi dari seluruh pihak terkait. Hal ini dimaksudkan untuk mempercepat proses pengerukan, yang merupakan representasi kehadiran negara dalam mendukung aktivitas masyarakat yang terkena dampak pendangkalan.

“Pengerukan ini harus tuntas secepatnya. Ini bukan sekadar persoalan pelabuhan, melainkan menyangkut hajat hidup masyarakat, terutama yang berada di Pulau Enggano. Negara wajib hadir, dan kita semua harus bergerak cepat,” tegas Gibran dalam keterangannya, Jumat (30/5/2025).

Sesuai penugasan dari Kementerian Perhubungan, Pelindo telah mengerahkan dua kapal keruk berkapasitas besar, yakni CSD Costa Fortuna 3 dan AHT Costa Fortuna 5, dengan tujuan mempercepat proses normalisasi alur pelayaran.

Proses pengerukan sendiri dilakukan secara bertahap. Target awal yang ditetapkan adalah mencapai kedalaman 6,5 meter, yang akan dilanjutkan hingga 12 meter. Kedalaman ini diperlukan agar kapal-kapal besar dapat langsung bersandar tanpa perlu melakukan transhipment.

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menegaskan bahwa percepatan pengerukan ini merupakan wujud komitmen perusahaan dalam menjaga kelancaran rantai logistik nasional.

“Saat ini, kami fokus melakukan pengerukan untuk mengembalikan fungsi alur laut secara optimal. Dengan demikian, kapal-kapal besar dapat langsung bersandar di Bengkulu tanpa perlu transhipment, baik kapal logistik maupun yang mengangkut batu bara,” jelasnya.

Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyambut positif perhatian yang diberikan pemerintah pusat terhadap pengembangan infrastruktur maritim di wilayahnya.

“Kami sangat mengapresiasi kunjungan Bapak Wakil Presiden. Ini membuktikan bahwa pemerintah pusat memberikan perhatian yang serius terhadap Bengkulu. Kami berharap proses pengerukan ini dapat segera diselesaikan agar aktivitas ekonomi dapat kembali berjalan normal,” ungkap Helmi. (Penulis: Reza Deni | Editor: Seno Tri Sulistiyono)

Artikel ini sebelumnya telah diterbitkan di Kontan.co.id dengan judul: Pemerintah Dorong Percepatan Normalisasi Alur Pelayaran Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu

.