MasterV, Huangshan – China tidak hanya soal Beijing dan Shanghai semata. Ada kota lain seperti Huangshan yang terletak di wilayah selatan Provinsi Anhui yang juga populer sebagai salah satu destinasi wisata unggulan di China.
Huangshan cocok dikunjungi bagi pelancong yang ingin menikmati keindahan alam serta mencari ketenangan lewat suasana pedesaan kuno China yang masih otentik.
Pasalnya, Huangshan menjadi rumah bagi situs warisan dunia dari United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO), seperti Gunung Huangshan serta desa kuno semisal Hongcun.
Huangshan terdiri dari tiga distrik, yakni Tunxi, Huangshan, Huizhou dan empat kabupaten atau wilayah, yaitu Shexian, Xiuning, Yixian, dan Qimen.
Kota Huangshan tercatat memiliki luas wilayah 9.678 kilometer persegi dan jumlah penduduk terdaftar sebanyak 1,32 juta jiwa. Jumlah warga yang minim ini membuat suasana Huangshan cenderung tenang.
MasterV berkesempatan mengunjungi Gunung Huangshan dalam program China International Press Communication Center (CIPCC) pada Jumat, 6 Juni 2025.
Tiba di Gunung Huangshan, mata dibuat takjub dengan bebatuan yang mempunyai bentuk unik dengan 88 puncak yang tingginya di atas 1.000 mdpl.
Gunung Huangshan memiliki tiga puncak utama yaitu Puncak Lotus, Puncak Terang, dan Puncak Surgawi, yang semuanya berada di atas 1.800 meter di atas permukaan laut.
Gunung Huangshan cocok dikunjungi untuk melihat matahari terbit, matahari terbenam, hingga lautan awan. Selain itu, ada pula pohon pinus yang unik karena tumbuh dan berdiri di antara bebatuan.
Tiket masuk ke Gunung Huangshan sekira 190 RMB atau setara dengan Rp427.500. Menikmati keindahan alam Gunung Huangshan, Anda harus naik gondola terlebih dahulu yang dibanderol 90 RMB atau sekitar Rp 203.700.
Seorang pemandu wisata mengatakan, Gunung Huangshan dikunjungi wisatawan domestik dan internasional setiap tahun. Sebelum pandemi Covid-19, Gunung Huangshan menerima kunjungan wisatawan hingga 3,5 juta jiwa setiap tahunnya.
“Wisatawan asing dari Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura banyak datang ke sini. Mayoritas turis yang datang adalah mereka yang berasal dari negara yang masuk China dengan sistem bebas visa,” kata pemandu wisata tersebut.
Berpindah ke kabupaten Yixian, bakal dijumpai desa kuno Hongcun. Desa ini ditetapkan sebagai situs warisan budaya dunia UNESCO pada 2000.
Desa kuno ini amat unik karena memiliki sistem perairan yang terhubung dengan saluran setiap rumah. Mata air yang mengalir pun terlihat jernih dari pintu depan hingga ke bagian belakang tiap rumah.
Terhubung dengan danau dan pegunungan, setiap sudut di desa Hongcun seolah-olah nampak seperti lukisan. Danau Selatan (South Lake), Rawa Bulan (Moon Marsh), dan Kanal Air (Water Canal) adalah tiga pemandangan khas yang ada di desa ini.
Rumah-rumah yang ada di desa Hongcun pun masih banyak yang otentik khas China. Meski sebagian rumah dimanfaatkan para pebisnis lokal untuk menjajakan beragam oleh-oleh asli Huangshan mulai dari makanan, gelang, hingga kipas lipat khas China.
Jika beruntung, akan Anda dapati rombongan mahasiswa dari jurusan seni yang melukis di sekitar area Hongcun. Mereka menjadikan tiap sudut keindahan desa Hongcun sebagai objek lukisan.
Desa kuno Hongcun ini dibuka setiap hari untuk kunjungan turis. Untuk masuk desa Hongcun, Anda perlu merogoh kocek 104 RMB atau setara Rp235.500.