Pihak kepolisian telah mengungkap identitas pria berinisial DRH (33), yang menjadi otak di balik penyelenggaraan pesta seks gay di sebuah hotel bintang empat di Setiabudi, Jakarta Selatan (Jaksel). Dalam pemeriksaan, DRH mengaku bahwa dirinya pernah mengalami tindakan pelecehan seksual.
"Benar, tersangka ini saat berusia 12 tahun, menjadi korban pelecehan. Sejak saat itu, dia mulai tertarik pada sesama jenis," ujar Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, AKP Sudarto, saat dihubungi pada hari Rabu (28/5/2025).
Sudarto menjelaskan bahwa pelaku berprofesi sebagai karyawan swasta. Kepada petugas, ia mengakui bahwa ini adalah kali pertama dirinya mengadakan pesta seks sejenis.
"Menurut pengakuannya, baru sekali ini ia menggelar pesta seks. Namun, jika hubungan sesama jenis, sudah sering ia lakukan," jelasnya.
DRH, sebagai penyelenggara, kini telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Sementara itu, delapan peserta lainnya, yaitu WG (36), AS (33), A (33), DH (25), PSJ (39), DJ (29), ED (39), dan AS (41), telah diserahkan kembali kepada keluarga masing-masing.
Penggerebekan pesta seks gay ini dilakukan pada hari Sabtu (24/5). Dari lokasi kejadian, polisi berhasil mengamankan sejumlah barang bukti, termasuk gel pelumas dan alat kontrasepsi.
Dalih Sewa Kamar Hotel untuk Ulang Tahun
Polisi membongkar alasan pria DRH (33) dalam menyelenggarakan pesta seks gay di hotel mewah di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan. Tersangka berdalih menyewa kamar hotel tersebut untuk merayakan hari ulang tahun.
"Pelaku DRH alias K memesan kamar hotel dengan biaya Rp 1.179.750, berdalih untuk acara perayaan ulang tahun temannya yang bernama D (laki-laki)," ungkap Kapolsek Setiabudi, Kompol Firman, kepada awak media pada hari Selasa (27/5).
Secara terpisah, Kanit Reskrim Polsek Setiabudi, AKP Sudarto, menyampaikan bahwa para peserta pesta seks tersebut tidak dipungut biaya. Semua pengeluaran ditanggung sepenuhnya oleh DRH selaku penyelenggara.
"Terkait biaya, para peserta tidak dikenakan biaya apa pun. Tersangka sendiri yang menanggung semua kebutuhan. Awalnya, memang ada yang berulang tahun, dan ia berencana merayakannya di sana," jelasnya.
"Para peserta hanya datang dengan membawa makanan untuk dinikmati bersama-sama. Sebagai hadiah, mereka membawa makanan untuk disantap bersama," tambahnya.