PKS Prioritaskan Prabowo, Kapan Giliran Anies Baswedan?

Admin

22/06/2025

3
Min Read

PKS Prioritaskan Bertemu Prabowo dan KIM, Kapan Sambangi Anies?

JAKARTA, MasterV – Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Almuzzammil Yusuf, menyatakan bahwa jajaran pengurus baru partainya memberikan prioritas utama untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo Subianto.

Pertemuan ini, menurutnya, adalah bagian integral dari komitmen PKS dalam mempererat tali silaturahmi serta mendukung penuh kesuksesan pemerintahan di bawah kepemimpinan Prabowo.

"Sebagai mitra koalisi dalam pemerintahan Prabowo Subianto, PKS Insya Allah akan memprioritaskan pertemuan dengan Presiden RI, Bapak Prabowo Subianto, guna melanjutkan silaturahmi yang telah terjalin dari kepengurusan sebelumnya. Mengenai waktu pelaksanaannya, kami sepenuhnya menyerahkan kepada Bapak Prabowo, mengingat padatnya agenda beliau," terang Almuzzammil melalui keterangan tertulisnya, pada hari Selasa (10/6/2025).

Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa rencana pertemuan dengan Prabowo juga akan menjadi wadah bagi Majelis Syura PKS untuk menegaskan komitmennya dalam memberikan dukungan kepada pemerintahan.

"Kami berkeinginan untuk hadir secara langsung di hadapan Presiden Prabowo guna menyampaikan pesan bahwa kepengurusan PKS yang baru akan melanjutkan dan memperkuat keputusan Musyawarah Majelis Syura dalam rangka mendukung serta menyukseskan program-program yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto," imbuh Almuzzammil.

"Bagi PKS, keberhasilan program-program Presiden Prabowo adalah manifestasi dari kebahagiaan seluruh masyarakat Indonesia," lanjutnya.

Setelah rencana pertemuan dengan Prabowo terlaksana, PKS juga berencana untuk menjalin pertemuan dengan partai-partai politik yang tergabung dalam pemerintahan atau Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Komitmen dari kepengurusan baru PKS adalah melanjutkan tradisi politik silaturahmi. Oleh karena itu, setelah pertemuan dengan Presiden Prabowo, Insya Allah kami akan mengadakan pertemuan dengan pimpinan partai politik, khususnya yang berada dalam lingkup Koalisi Indonesia Maju," jelas Almuzzammil.

Sebagai informasi tambahan, pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024, PKS mengusung pasangan calon Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar.

Namun, setelah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka terpilih sebagai pemenang, PKS memutuskan untuk bergabung dengan koalisi pemerintahan.

Dalam Kabinet Merah Putih, PKS mendapatkan amanah untuk mengisi posisi Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) yang saat ini dijabat oleh Yassierli.

Akan Temui Anies

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Almuzzammil menyampaikan bahwa kepengurusan baru PKS juga akan berupaya untuk bertemu dengan tokoh-tokoh nasional. Salah satunya adalah Anies.

"(Tentu saja akan bertemu) Pak Anies, seorang tokoh Indonesia, saudara kita, saudara PKS," ujar Muzzammil saat ditemui di Kantor DPTP PKS, Jakarta Selatan, pada hari Sabtu (7/6/2025).

Almuzzammil berpendapat bahwa Anies merupakan salah satu tokoh yang memiliki potensi besar dalam membangun Indonesia.

Menurutnya, Indonesia dapat mencapai kemajuan yang signifikan apabila terjalin sinergi yang baik antara tokoh-tokoh bangsa. Ia menilai bahwa semangat sinergitas ini juga digaungkan oleh Prabowo.

"Karena melalui sinergi kebaikan itulah, bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang besar. Saya kira semangat Pak Prabowo juga selaras dengan hal ini, yaitu kolaborasi, persatuan, dan sinergisitas. Kami pun demikian, baik yang senior maupun yang junior, semua bersinergi," urai Muzzammil.

PKS Belum Punya Figur

Sementara itu, Direktur Monitoring Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Indonesia, Jojo Rohi, berpendapat bahwa saat ini PKS masih belum memiliki sosok yang mampu menonjol secara elektoral.

Hal inilah yang menjadi alasan mengapa PKS masih akan terus menjalin hubungan dengan Anies. Begitu pula dengan Anies yang saat ini belum memiliki kendaraan politik yang jelas menjelang kontestasi politik yang akan datang.

"PKS saat ini belum memiliki figur nasional yang memiliki daya jual elektoral yang memadai. Oleh karena itu, kedua kepentingan ini bertemu di satu titik. Setidaknya dalam penjajakan awal ini," ungkap Jojo kepada MasterV, pada hari Senin (9/6/2025).

Lebih lanjut, ia menilai bahwa Anies juga dapat menjajaki kemungkinan kerja sama kembali dengan PKS. Sebaliknya, nama Anies masih menjadi sosok yang memiliki tingkat elektoral yang tinggi bagi PKS.

"Kekosongan kader di internal PKS memaksa partai ini untuk melakukan manuver mendekati Anies," tandas Jojo.