DEPOK, Liputanku – Pada hari Sabtu (7/6/2025) sore, sebuah insiden terjadi di Terminal Jatijajar, Tapos, Kota Depok. Plafon di area loket pembelian tiket mengalami kerusakan parah, ambruk akibat terjangan angin puting beliung yang dahsyat.
Kejadian nahas ini berlangsung di tengah kondisi cuaca ekstrem, di mana hujan deras disertai angin kencang melanda wilayah tersebut. Diduga, angin dengan kekuatan besar menyusup melalui celah-celah yang terdapat di antara atap dan plafon terminal, memicu kerusakan fatal.
Menurut Kepala Terminal Jatijajar, Rafik Hidayat, “Musibah angin besar ini menyebabkan adanya celah angin di sela-sela atap terminal. Angin masuk melalui celah tersebut, memberikan tekanan yang signifikan ke bagian bawah, sehingga menyebabkan ambruknya plafon.” Hal ini disampaikan Rafik saat diwawancarai Liputanku pada hari Minggu (8/6/2025).
Lebih lanjut, Rafik menjelaskan bahwa tekanan angin yang berlebihan menjadi penyebab utama ambruknya plafon secara tiba-tiba. Meskipun demikian, pihak terminal telah melakukan pemeriksaan dan tidak menemukan adanya kerusakan pada bagian atap.
“Setelah saya periksa, plafon juga tidak menunjukkan tanda-tanda basah atau bocor. Jadi, kejadian ini murni disebabkan oleh dorongan angin yang sangat kuat,” tegas Rafik.
Pada saat kejadian, para petugas loket tengah sibuk melayani pembelian tiket dari para calon penumpang yang hendak melakukan perjalanan.
Rafik mengonfirmasi bahwa terdapat sejumlah penumpang dan petugas loket dari berbagai agen bus yang berada di area tersebut.
“Alhamdulillah, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam insiden ini. Jadi, intinya tidak ada korban,” ungkap Rafik dengan nada syukur.
Saat ini, material plafon yang ambruk telah dibersihkan secara menyeluruh, dan area loket untuk sementara waktu disterilkan demi keamanan.
Pihak terminal sedang menjalin koordinasi intensif dengan Kementerian Perhubungan guna membahas rencana perbaikan plafon yang mendesak.
Meskipun terjadi insiden ini, aktivitas layanan penumpang dalam pembelian tiket bus tetap berjalan normal. Loket-loket sementara dipindahkan ke area lobi terminal agar pelayanan tetap optimal.
“Saat ini, kami telah melakukan pembersihan secara menyeluruh. Kami memadamkan seluruh aliran listrik dan membersihkan sisa-sisa plafon yang ambruk,” imbuhnya.
Berdasarkan pengamatan Liputanku di lokasi kejadian, area loket yang menjadi titik ambruknya plafon ditutupi oleh dua papan besar sebagai penutup akses sementara.
Meja-meja loket untuk pembelian tiket bus terlihat tertata rapi di area lobi, berdekatan dengan ruang tunggu penumpang.
Diperkirakan luas area plafon yang ambruk mencapai sekitar 5 x 3 meter. Beberapa rangka plafon tampak menjuntai ke bawah bersama dengan sejumlah kabel, sementara bagian atap terminal secara visual tidak menunjukkan kerusakan yang berarti.