Kuota PLTS Atap Dibuka Juli 2025! Buruan Daftar!

Admin

14/06/2025

2
Min Read

On This Post

Pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Indonesia semakin populer di kalangan masyarakat, baik individu maupun pelaku industri. Merespons tren positif ini, pemerintah berencana untuk membuka kembali kuota pemasangan PLTS Atap pada bulan Juli 2025.

Menurut Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Eniya Listiani Dewi, kuota pengembangan PLTS Atap saat ini hanya tersisa sekitar 250 MW.

"Kuota PLTS Atap akan kembali dibuka per 1 Juli. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk mengakses PLN Mobile. Jika Bapak-Ibu berminat memasang solar rooftop di rumah masing-masing, segera ajukan permohonan kuota. Setelah disetujui oleh PLN, Anda dapat melakukan pemasangan sendiri atau menggunakan jasa vendor. Pilihan ada di tangan Anda," jelasnya.

Penambahan kuota ini, lanjut Eniya, bertujuan untuk memenuhi lonjakan permintaan dari masyarakat sekaligus memacu peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan. Dalam RUPTL 2025-2035, Eniya menambahkan, akan ada penambahan pasokan listrik dari PLTS sebesar 17,1 GW.

"Permintaan dari berbagai sektor industri kepada kami sangat signifikan. Oleh karena itu, kami juga berupaya, sesuai arahan Bapak Menteri, untuk meningkatkan jumlah industri solar PV," ungkapnya.

Namun demikian, ia mengakui bahwa pengembangan PLTS juga menghadapi tantangan, terutama terkait ketersediaan tenaga kerja terampil yang mampu memasang panel surya.

"Saya cukup terkejut mendapati bahwa jumlah tenaga ahli yang mampu memasang solar rooftop ternyata tidak banyak," ujarnya.

Menyikapi kondisi ini, Kementerian ESDM mendorong berbagai asosiasi dan lembaga pelatihan untuk segera merespons kebutuhan tersebut dengan menyelenggarakan pelatihan keterampilan teknis secara masif. Pasalnya, era transisi menuju energi baru terbarukan akan menciptakan banyak peluang kerja bagi masyarakat.

"Saya sudah mengingatkan berbagai asosiasi untuk segera menyusun program pelatihan guna meningkatkan kompetensi. Lulusan SMK pun dapat dilibatkan, karena modulnya sudah tersedia. Proses setting dan assembling sebenarnya cukup sederhana, tetapi implementasinya masih tertunda," katanya.

"Inilah salah satu permasalahan yang muncul. Saat opening, kebutuhan akan SDM di bidang energi terbarukan sangat besar. Salah satu yang paling mendesak adalah tenaga ahli untuk memasang solar rooftop," tambahnya.