Polri Dongkrak Produksi Jagung Kalbar, Ekspor ke Malaysia!

Admin

16/06/2025

3
Min Read

On This Post

Kolaborasi Polri dan Masyarakat Dongkrak Produksi Jagung di Kalimantan Barat

MasterV, Jakarta – Polri turut serta dalam pelepasan ekspor perdana sebanyak 1.200 ton jagung ke Malaysia. Momentum ini terjadi di tengah masa panen raya jagung kuartal II di Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, pada hari Kamis, (5/6/2025).

Sebagai wujud dukungan terhadap ketahanan pangan nasional, Polri juga menginisiasi pembangunan 18 gudang penyimpanan yang tersebar di 12 provinsi.

Panen raya di Bengkayang secara langsung dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto. Berkat pengelolaan yang sinergis antara masyarakat dan pihak terkait, lahan seluas 218 hektare tersebut mengalami peningkatan produktivitas jagung yang signifikan, dari semula 2 ton menjadi 9,3 ton per hektare.

Program ini adalah buah dari kolaborasi yang apik antara Polres Bengkayang, Lanud Harry Hadisoemantri, serta berbagai elemen penting di daerah.

“Polri, melalui Polres Bengkayang, menjalin kolaborasi erat dengan Lanud Harry Hadisoemantri, *stakeholder* terkait, dan masyarakat. Upaya ini meliputi pengelolaan lahan secara komprehensif, mulai dari penanaman, edukasi yang berkelanjutan, hingga penyediaan Alsintan. Hasilnya, peningkatan hasil panen yang sangat memuaskan,” ungkap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dalam keterangan tertulis yang disampaikan pada Kamis (5/6/2025) malam.

Lebih lanjut, Listyo menjelaskan bahwa Polri juga bekerja sama dengan Bulog untuk menyerap hasil panen dengan harga pembelian pemerintah sebesar Rp 5.500 per kilogram. Hal ini berdampak positif pada peningkatan pendapatan para petani.

“Para petani kini merasakan peningkatan pendapatan yang cukup signifikan, mencapai Rp4 juta per bulan, yang sebelumnya hanya berkisar Rp500 ribu,” jelasnya.

Tidak hanya Kalimantan Barat, ekspor jagung juga dilakukan dari daerah lain. Di Gorontalo, tercatat sebanyak 27 ribu ton jagung telah diekspor, sementara dari Nusa Tenggara Barat, volume ekspor mencapai 20 ribu ton.

Koperasi Produsen Teguh Sejahtera, sebagai wadah bagi para petani Bengkayang, juga telah menandatangani perjanjian ekspor dengan perusahaan asal Malaysia. Kesepakatan ini mencakup pasokan jagung secara bertahap dengan total volume mencapai 20 ribu ton.

“Kerja sama ekspor yang telah disepakati adalah pemenuhan kebutuhan jagung sebanyak 20 ribu ton secara bertahap. Pada hari ini, pelepasan ekspor perdana dilakukan dengan volume 1.200 ton, dengan harga Rp. 5.900/Kg,” terangnya.

Guna mendukung kelancaran distribusi dan penyimpanan, Polri menggagas pembangunan 18 gudang jagung yang berlokasi di atas lahan milik institusi tersebut. Setiap gudang memiliki kapasitas penyimpanan sebesar 1.000 ton, dan ditargetkan rampung pada bulan Agustus 2025.

“Polri bermitra dengan Bulog untuk membangun 18 gudang penyimpanan di lahan yang dimiliki Polri. Gudang-gudang ini memiliki kapasitas total 18.000 ton dan diharapkan selesai pada Agustus 2025,” tambahnya.

Di sektor hilir, Polri menjalin kerjasama dengan perusahaan pakan ternak untuk menyerap hasil jagung ke 47 pabrik pakan yang tersebar di 17 provinsi.

“Selain itu, saat ini sedang berlangsung pembangunan 2 pabrik baru, yaitu di Kab. Maros, Prov. Sulsel, dan di Kab. Lamongan, Prov. Jatim. Kedua pabrik ini diproyeksikan menjadi pusat pengolahan pakan ternak terbesar di Asia Tenggara,” ujarnya.

Listyo menekankan bahwa pendekatan dari hulu ke hilir ini merupakan bagian integral dari upaya membangun stabilitas nasional.