Sebuah insiden tragis terjadi di Tol Porong-Sidoarjo, di mana sebuah mobil sport Porsche diduga melaju dengan kecepatan tinggi dan menabrak bagian belakang sebuah Toyota Rush, mengakibatkan mobil tersebut terbalik. Mari kita telaah pelajaran penting yang bisa dipetik dari kejadian ini.
Seperti yang dilansir oleh detikJatim, Ipda Arif Iskandar, Panit PJR Jatim II, menjelaskan bahwa kecelakaan tersebut terjadi pada hari Minggu (1/6) sekitar pukul 09.45 WIB di Tol Sidoarjo yang mengarah ke Porong. Dampak dari kecelakaan ini sangat parah, menyebabkan mobil Rush terguling dan jatuh ke parit.
Arif menambahkan kepada detikJatim pada Minggu (1/6/2025), "Diduga kuat, penyebab kecelakaan ini adalah kecepatan tinggi. Pengemudi Porsche kehilangan kendali saat di depannya terdapat Toyota Rush yang sedang mengurangi kecepatan."
Menurut informasi yang dihimpun, kecelakaan ini bermula ketika Porsche yang dikemudikan oleh Hazelle Joewono You (21) melaju dengan kecepatan tinggi dari arah Porong. Sementara itu, Toyota Rush berwarna putih dengan nomor polisi W 1853 ON, yang dikemudikan oleh Tito Suprianto (43), seorang warga Sidokare Indah, Sidoarjo, melaju dari Sidoarjo menuju Porong di jalur tengah. Ketika tiba di KM 761/A, Rush tersebut mengurangi kecepatannya karena kondisi lalu lintas di jalur tersebut ramai lancar.
Di belakang Rush, melaju sebuah mobil Porsche biru metalik dengan nomor polisi L 1322 DBI dengan kecepatan tinggi. Diduga, Hazelle, yang mengemudikan Porsche tersebut, tidak mampu mengendalikan laju kendaraannya ketika menyadari bahwa Rush di depannya melambat. Meskipun ia telah berupaya untuk membanting setir, tabrakan tidak dapat dihindari.
Akibat benturan keras dari Porsche, Toyota Rush yang dikemudikan oleh Suprianto kehilangan kendali dan nyaris menabrak guard rail. Dalam upaya untuk menghindari tabrakan tersebut, Suprianto membanting setir ke kiri. Akibatnya, mobil tersebut oleng, selip, dan akhirnya terbalik di area parit.
Erreza Hardian, seorang instruktur safety driving di Rifat Drive Labs (RDL) dan Road Safety Commission Ikatan Motor Indonesia (IMI), menekankan bahwa pelajaran penting dari kejadian ini adalah jalan tol bukanlah jalan bebas hambatan yang sepenuhnya aman. Masih terdapat potensi bahaya di jalan tol, sehingga tidak disarankan untuk memacu kendaraan melebihi batas kecepatan maksimal.
Reza menjelaskan kepada detikOto pada Senin (2/6/2025), "Dalam kasus ini, faktor pendorongnya justru memiliki risiko tinggi karena konstruksi mobil sport yang cenderung pendek. Ruang ground clearance pada kendaraan SUV (Toyota Rush) menjadi risiko tinggi ketika manuver mengarah ke sana. Porsche AWD memiliki kemampuan mendorong dan menarik yang luar biasa dahsyat. Momentum yang diberikan pada bidang yang cenderung diam (SUV yang mulai mengurangi kecepatan) ditambah muatan yang banyak (7 orang) sesuai prinsip fisika F = massa x kecepatan, ini adalah risiko tingginya. Oleh karena itu, pengemudi semua mobil sport harus meningkatkan keterampilan mereka dalam mengendalikan kendaraan spesial ini."
Lebih lanjut, Reza juga menekankan pentingnya bagi pengendara untuk bijak dalam berkendara, terutama pada jam-jam yang rawan kecelakaan. Pagi hari seringkali menjadi waktu dengan tingkat kerawanan kecelakaan yang tinggi.
Ia menambahkan, "Korlantas pernah merilis bahwa jam rawan kecelakaan kini bergeser ke jam 08.00-10.00. Ini adalah hazard baru. Oleh karena itu, pengemudi yang memacu kendaraan dengan investasi besar pada kendaraannya, dengan cc besar, harus waspada karena jam kosong itu sudah berubah. Pola berpikir harus dimutakhirkan. Bertindak bijak pada jam sibuk, terutama saat libur panjang, karena kepadatan lalu lintas harus menjadi perhatian utama bagi para pehobi dan penyuka adrenalin ini."
