Posisi Tuas Matik yang Tepat Saat Menanjak: Tips Ampuh!

Admin

07/06/2025

2
Min Read

On This Post

KLATEN, Liputanku – Posisi yang keliru pada tuas transmisi mobil matik, terutama saat menghadapi tanjakan, dapat berakibat pada penurunan performa kendaraan.

Konsekuensinya? Mobil bisa saja gagal mendaki.

Walaupun demikian, ada pandangan umum yang menyatakan bahwa perpindahan rasio percepatan pada mobil matik terjadi otomatis, sehingga posisi ‘D’ dianggap sudah memadai.

Namun, Hasan Ariyanto, pemilik bengkel Mandiri Auto Klaten, menekankan pentingnya pemahaman pengemudi dalam memaksimalkan kemampuan mobil matik saat menanjak.

“Meskipun transmisi matik secara otomatis menyesuaikan percepatan sesuai kebutuhan, pengemudi tetap memiliki peran dalam mengoptimalkan tenaga yang dihasilkan,” ujar Hasan kepada Liputanku, Jumat (30/5/2025).

Menurut Hasan, sistem otomatis bekerja berdasarkan pembacaan sensor, seperti kecepatan kendaraan, putaran mesin, dan pembukaan pedal gas.

Dalam kondisi tertentu, perubahan rasio percepatan bisa saja tidak sesuai dengan yang diharapkan pengemudi.

Tangkapan layar Mobil selip saat menanjak

Akibatnya, tarikan mesin terasa lebih berat.

“Oleh karena itu, disarankan untuk memindahkan tuas transmisi ke posisi ‘low’, ‘1’, atau ‘2’. Langkah ini berfungsi sebagai pembatas, mencegah rasio percepatan naik melebihi kendali pengemudi, sehingga torsi meningkat dan memperbesar peluang keberhasilan melewati tanjakan,” jelas Hasan.

Muchlis, pemilik bengkel spesialis Toyota & Mitsubishi, Garasi Auto Service Sukoharjo, menambahkan bahwa mobil memerlukan ancang-ancang saat menanjak untuk mendapatkan momentum yang cukup.

“Adanya gaya dorong memberikan keuntungan, membuat mobil terasa lebih ringan saat menghadapi tanjakan, berbeda jika menanjak tanpa ancang-ancang,” kata Muchlis.

Bagi pengguna mobil matik, Muchlis menyarankan untuk memanfaatkan fitur perpindahan rasio percepatan secara manual agar torsi yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan pengemudi.

“Dengan memposisikan tuas transmisi pada percepatan rendah, rasio percepatan akan lebih mendukung kebutuhan pengemudi dalam menaklukkan tanjakan,” pungkas Muchlis.