JAKARTA, MasterV – Yunus Husein, mantan Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK), baru-baru ini menyatakan bahwa sejumlah pelaku penyelundupan memiliki dukungan kuat dari oknum berpangkat tinggi, yang disebutnya sebagai “bintang-bintang”.
Istilah “bintang” yang dimaksud mengacu pada jenjang kepangkatan perwira tinggi di tubuh TNI dan Polri, dimulai dari brigadir jenderal (Brigjen) dengan satu bintang hingga jenderal dengan empat bintang.
“Jika kita meninjau kasus-kasus yang pernah kami amati sebelumnya, dan merujuk pada banyaknya laporan yang belum terselesaikan di PPATK, terlihat jelas bahwa sebagian dari mereka memiliki pelindung, ada ‘bintang-bintang’ di belakangnya,” ungkap Yunus dalam wawancara di program GASPOL! yang disiarkan di YouTube MasterV, Sabtu (7/6/2025).
Yunus menyoroti bahwa wilayah perbatasan menjadi area yang sangat rentan dimanfaatkan untuk kegiatan penyelundupan barang-barang ilegal dari luar negeri, termasuk narkotika, dana hasil kejahatan, dan berbagai komoditas terlarang lainnya.
Sepanjang pengamatannya, Yunus menambahkan, para penyelundup pada umumnya memiliki jaringan pendukung yang kuat.
Mereka tidak beroperasi seorang diri.
“Seringkali, aparat yang memiliki posisi kuat, yang memiliki, katakanlah, kekuatan atau pasukan,” imbuh Yunus.
Oleh karena itu, menurutnya, Direktur Jenderal (Ditjen) Bea dan Cukai yang baru, Letnan Jenderal (Purn) Djaka Budi Utama, harus menunjukkan ketegasan dalam menindak para penyelundup tanpa pilih kasih.
Yunus menyatakan apresiasinya terhadap kesediaan Djaka untuk menerima posisi dirjen, yang biasanya diisi oleh pejabat berpangkat bintang dua.
“Kita memberikan penghargaan yang tinggi kepada beliau, beliau rela mengorbankan pangkat demi berjuang di wilayah perbatasan dan area kepabeanan kita yang sangat luas, yang tidak semuanya dapat diawasi dengan optimal,” pungkas Yunus.
