Prabowo: Asing Danai LSM Adu Domba Agar Indonesia Tak Kuat

Admin

10/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa ada kekuatan asing yang merasa tidak senang jika Indonesia menjadi negara yang makmur dan berdaya. Menurutnya, kekuatan-kekuatan asing ini mendanai lembaga swadaya masyarakat (LSM) dengan tujuan menciptakan perpecahan di dalam negeri.

"Selama ratusan tahun, mereka terus berupaya mengadu domba kita, bahkan hingga saat ini. Mereka menggunakan dana untuk membiayai LSM-LSM yang bertujuan memecah belah bangsa. Dalih mereka adalah penegakan demokrasi, HAM, dan kebebasan pers," ungkap Prabowo dalam upacara Hari Lahir Pancasila di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Senin (2/6/2025).

Beliau menyerukan kepada seluruh masyarakat Indonesia untuk bersatu dan menghindari perselisihan internal. Prabowo menegaskan bahwa pihak asing tidak menginginkan Indonesia mencapai kesejahteraan.

"Saya kembali mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bersatu padu. Jangan biarkan perbedaan menjadi sumber perpecahan. Hal inilah yang selalu diharapkan oleh kekuatan asing yang tidak suka melihat Indonesia kuat dan kaya," tegas Prabowo.

Meskipun demikian, Prabowo menjelaskan bahwa pernyataannya tidak bertujuan untuk menumbuhkan rasa curiga terhadap bangsa asing. Ia hanya ingin memastikan bahwa Indonesia tidak dapat dipermainkan oleh negara manapun dan mampu berdiri secara mandiri.

"Saya tidak bermaksud mengajak bangsa Indonesia untuk mencurigai bangsa asing. Kita tidak boleh sampai dipermainkan oleh bangsa manapun. Bangsa Indonesia harus mampu berdiri di atas kaki sendiri," ujar Prabowo Subianto.

Seperti diketahui, Presiden Prabowo Subianto bertindak sebagai pemimpin upacara Hari Lahir Pancasila yang diselenggarakan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, pada hari Senin (2/6/2025). Peringatan Hari Lahir Pancasila sendiri diperingati setiap tanggal 1 Juni.

Berdasarkan pantauan Liputanku, Prabowo tiba di mimbar upacara sekitar pukul 09.20 WIB. Prabowo terlihat berjalan bersama Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Megawati Soekarnoputri, menuju lokasi upacara.

Megawati tampak mengenakan seragam putih BPIP. Presiden kelima RI tersebut duduk dalam satu barisan bersama Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP sekaligus Wapres ke-6, Try Sutrisno, dan Kepala BPIP Yudian Wahyudi.

Dalam kesempatan tersebut, Prabowo Subianto juga menegaskan komitmennya untuk menyingkirkan pihak-pihak yang tidak loyal kepada negara dan melanggar hukum. Prabowo memperingatkan bahwa negara akan mengambil tindakan tegas tanpa pandang bulu, tanpa mempertimbangkan latar belakang keluarga, partai politik, maupun suku.

"Mereka yang tidak setia kepada negara akan kita singkirkan tanpa ragu-ragu, tanpa pandang bulu, tanpa melihat siapa keluarganya, dari partai mana, atau suku apa," tegas Prabowo.

"Siapa pun yang tidak setia kepada negara, yang melanggar undang-undang, yang melanggar Undang-Undang Dasar, akan kita tindak dengan tegas," lanjutnya.

Ia mengajak seluruh pihak yang telah diberikan kepercayaan oleh masyarakat untuk mengembalikan nilai-nilai Pancasila, memperbaiki diri, dan memperbaiki sistem yang ada, terutama dalam hal pemberantasan penyelewengan dan tindak korupsi.

"Pada kesempatan yang baik ini, di hari besar ini, saya sebagai mandataris rakyat, telah disumpah di hadapan rakyat untuk menegakkan Undang-Undang Dasar, dan insyaallah saya akan melaksanakan sumpah tersebut tanpa keraguan sedikit pun," tegas Prabowo.

Prabowo juga mengingatkan semua pihak untuk tidak meremehkan Indonesia dan menganggapnya bisa dipermainkan atau dibohongi. Ia memastikan bahwa negara akan bertindak tegas jika mereka tidak segera berbenah diri.

"Saya sekali lagi mengimbau dan mengajak mereka untuk tidak menganggap negara ini tidak ada, jangan menganggap negara ini bisa dipermainkan, jangan menganggap NKRI bisa dibohongi atau ditipu," ujarnya.

"Untuk kesekian kalinya, di tempat yang bersejarah ini, atas nama rakyat Indonesia, saya memperingatkan seluruh unsur di semua lembaga untuk segera berbenah diri dan membersihkan diri, karena negara akan bertindak. Negara kita kuat," pungkas Prabowo Subianto.