Prabowo Terima WPM Australia, Perkuat Kemitraan Strategis

Admin

15/06/2025

2
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Presiden terpilih, Prabowo Subianto, baru saja menerima kunjungan dari Wakil Perdana Menteri Australia yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan, Richard Marles. Pertemuan ini, yang diselenggarakan dalam suasana yang hangat dan bersahabat, semakin mempertegas kemitraan strategis yang telah lama terjalin kuat antara Indonesia dan Australia.

"Pertemuan penting antara kedua tokoh tersebut dilangsungkan di kediaman pribadi Presiden Prabowo di Kertanegara, Jakarta, pada hari Kamis, 5 Juni 2025. Agenda utama pertemuan ini adalah untuk membahas serangkaian langkah strategis yang bertujuan untuk memperkokoh hubungan bilateral antara kedua negara," demikian disampaikan oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya, dalam keterangan resminya pada Kamis (5/6/2025).

Wakil PM Richard Marles tiba di Kertanegara tepat pukul 17.00 WIB dan mendapatkan sambutan langsung dari Presiden Prabowo.

Dalam suasana yang akrab, kedua pemimpin duduk berdampingan dan terlibat dalam dialog yang konstruktif dan terbuka, membahas berbagai isu strategis yang menjadi perhatian bersama.

"Setelah tiba kembali di Jakarta usai kunjungan kerja dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, Presiden Prabowo Subianto segera menerima kunjungan kehormatan dari Wakil Perdana Menteri Australia, Bapak Richard Marles," ungkapnya.

Kunjungan Richard Marles ini terjadi tidak lama setelah lawatan resmi Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, ke Indonesia beberapa waktu lalu. Hal ini jelas mengindikasikan intensitas hubungan bilateral yang tinggi serta komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama di berbagai sektor.

Lebih dari sekadar pembahasan aspek strategis, suasana pertemuan ini juga merefleksikan hubungan personal yang erat, didasari oleh rasa saling menghormati sebagai mitra yang setara dalam upaya menjaga stabilitas dan keamanan kawasan.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.