Prabowo Buka Indo Defence 2025: Pameran Alutsista, 32 Negara

Admin

13/06/2025

3
Min Read

On This Post

Kabar baik datang dari Kementerian Pertahanan (Kemhan): Pameran alutsista bergengsi, Indo Defence 2025 Expo and Forum, siap digelar kembali. Rencananya, acara akbar ini akan dibuka secara langsung oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto.

Pameran yang menampilkan alutsista unggulan dari dalam dan luar negeri ini akan berlangsung selama empat hari, mulai tanggal 11 hingga 14 Juni 2025, bertempat di JIExpo Kemayoran, Jakarta. Tidak kurang dari 32 negara atau paviliun Countries dipastikan akan berpartisipasi dalam pameran bertaraf internasional ini.

“Beliau [Prabowo Subianto] yang akan meresmikan pembukaan Indo Defence. Kami berharap tidak ada perubahan agenda mendadak dari beliau, sehingga beliau dapat hadir,” ungkap Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Marsdya Donny Ermawan dalam acara media gathering di Kemhan, pada hari Rabu (5/5/2025).

Lebih lanjut, Donny menjelaskan bahwa Prabowo juga diagendakan untuk meninjau langsung berbagai stan pameran yang ada. Selain itu, Prabowo direncanakan untuk melakukan pertemuan dengan para kepala delegasi dari berbagai negara peserta pameran.

“Setelah pembukaan, beliau akan melakukan tur, meninjau stan-stan pameran. Kemudian, seperti yang telah disampaikan sebelumnya, beliau akan bertemu dengan para head of relations,” jelasnya.

Donny menekankan berbagai keuntungan yang dapat diperoleh dari penyelenggaraan pameran pertahanan ini. Salah satunya adalah kesempatan bagi para pembeli untuk berinteraksi langsung dengan para produsen alutsista.

“Saya kira ada banyak sekali keuntungan yang bisa didapatkan oleh industri pertahanan kita dengan menyelenggarakan acara seperti ini. Ini merupakan sebuah bursa, di mana para pembuat dan pembeli dapat bertemu secara langsung. Baik pembeli dari dalam negeri maupun dari luar negeri,” terangnya.

“Artinya, ini adalah kesempatan untuk menjual produk, atau produk-produk kita. Selain itu, sesama penjual juga dapat saling berkolaborasi. Kontrak-kontrak sistem senjata itu terkadang tidak sepenuhnya dibuat oleh satu pabrikan. Ada sub-subnya juga dari pabrikan-pabrikan lain. Nah, ini bisa menjadi ajang untuk saling mengisi, business matching seperti itu,” sambungnya.

Ia menambahkan bahwa berbagai teknologi canggih juga akan dipamerkan dalam ajang tersebut. Selain itu, produk-produk seperti baju dan seragam militer produksi dalam negeri juga akan ditawarkan kepada pihak luar.

“Selain teknologi, kita juga bisa mendapatkan teknologi apa saja yang bisa didapatkan dari industri-industri luar negeri. Jadi, saya rasa banyak yang bisa dimanfaatkan. Ini bukan hanya untuk BUMN saja, tetapi juga banyak BUMS (Badan Usaha Milik Swasta) di industri pertahanan kita yang ikut serta,” ucapnya.

“Menurut saya, peluangnya sangat besar, terutama bagi industri-industri yang mungkin tidak memerlukan teknologi tinggi, peralatan-peralatan. Contohnya, seperti seragam-seragam, peralatan, helm, sepatu, dan sebagainya. Saya rasa itu adalah peluang yang bisa dimanfaatkan oleh industri-industri dalam negeri untuk dipromosikan,” imbuhnya.

Sebanyak 13 menteri pertahanan dari berbagai negara telah mengonfirmasi kehadiran mereka. Sebanyak 1.180 perusahaan akan terlibat dalam perhelatan akbar ini.

Indo Defence kali ini mengusung tema ‘Defence Partnership for Global Peace and Stability’. Ini menandai satu dekade atau tahun kesepuluh penyelenggaraan Indo Defence.