Prabowo-Macron Bertemu: Isu Palestina Hingga Kerja Sama!

Admin

03/06/2025

8
Min Read

On This Post

“`html

MasterV, Jakarta – Presiden Prabowo Subianto menyambut kedatangan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dalam kunjungan kenegaraan di Istana Merdeka, Jakarta, pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Tampak Presiden Macron hadir bersama Ibu Negara, Brigitte Macron.

Pertemuan bilateral pun dilangsungkan antara Presiden Prabowo dan Presiden Macron. Setelah pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia dan Prancis dapat berkontribusi dalam menjaga stabilitas geopolitik dan geoekonomi di tengah ketidakpastian global.

“Saya menyambut baik pertemuan ini, mengingat situasi geopolitik internasional dan geoekonomi yang penuh ketidakpastian. Prancis dan Indonesia memiliki potensi besar untuk memberikan kontribusi positif terhadap stabilitas geopolitik dan geoekonomi,” tegas Presiden Prabowo dalam pertemuan bilateral tersebut, Rabu 28 Mei 2025.

Beliau menyampaikan bahwa hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis telah terjalin selama 75 tahun. Prabowo menekankan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Prancis selama ini didasari oleh kerja sama politik yang kuat dan erat.

Lebih lanjut, Prabowo menegaskan bahwa Indonesia bersedia mengakui Israel jika Israel mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Indonesia, kata Prabowo, akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel segera setelah Palestina diakui.

“Indonesia telah menyatakan bahwa begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap mengakui Israel dan membuka hubungan diplomatik,” ungkap Prabowo setelah pertemuan bilateral.

Berikut ini adalah rangkuman pernyataan Presiden Prabowo Subianto saat menerima kunjungan kenegaraan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Istana Merdeka Jakarta, Rabu 28 Mei 2025, yang dihimpun oleh Tim News Liputanku:

Presiden Prabowo Subianto mengadakan pertemuan bilateral dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, di Istana Merdeka Jakarta, pada hari Rabu, 28 Mei 2025.

Prabowo meyakini bahwa Indonesia dan Prancis memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas geopolitik dan geoekonomi di tengah ketidakpastian global.

“Saya menyambut baik pertemuan ini karena situasi geopolitik internasional dan geoekonomi yang penuh tantangan. Prancis dan Indonesia dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap stabilitas geopolitik dan geoekonomi,” kata Prabowo saat pertemuan bilateral.

Ia mengungkapkan bahwa hubungan diplomatik Indonesia-Prancis telah berlangsung selama 75 tahun. Prabowo menambahkan bahwa hubungan bilateral Indonesia-Perancis selama ini dibangun atas dasar kerja sama politik yang solid dan kuat.

“Hubungan ini berakar pada saling menghormati dan prinsip-prinsip yang kita junjung bersama, yaitu kedaulatan, kemerdekaan, penghormatan terhadap hak asasi manusia, dan demokrasi,” imbuhnya.

Prabowo menyatakan bahwa masih banyak potensi kerja sama yang dapat dikembangkan antara Indonesia dan Perancis. Ia merasa terhormat dapat menerima kunjungan Presiden Macron ke Indonesia.

“Di tengah kemitraan kita yang terus berkembang, terdapat banyak potensi yang dapat kita eksplorasi dan peluang baru yang perlu kita manfaatkan,” ujarnya.

“Selamat datang di Indonesia, dan terima kasih atas kehormatan besar yang diberikan kepada kami dengan kunjungan Yang Mulia,” sambung Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto kembali menegaskan bahwa Indonesia siap mengakui Israel apabila Israel mengakui Palestina sebagai sebuah negara. Prabowo juga menyampaikan bahwa Indonesia akan membuka hubungan diplomatik dengan Israel asalkan Palestina diakui keberadaannya.

“Indonesia telah menyampaikan posisinya, yaitu begitu negara Palestina diakui oleh Israel, Indonesia siap untuk mengakui Israel, dan kita siap membuka hubungan diplomatik dengan Israel,” kata Prabowo dengan lugas.

Dalam pertemuan tersebut, Prabowo menyatakan bahwa Indonesia memandang solusi dua negara (two-state solution) sebagai cara untuk mengakhiri konflik Israel-Palestina. Prabowo menekankan bahwa kemerdekaan bangsa Palestina adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian abadi.

“Saya sampaikan sikap Indonesia bahwa kami memandang hanya penyelesaian two-state solution, yaitu kemerdekaan bagi bangsa Palestina, sebagai satu-satunya jalan untuk mencapai perdamaian yang sejati,” jelas Prabowo.

Di sisi lain, Prabowo menyadari perlunya mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat. Untuk itu, ia mengungkapkan bahwa Indonesia siap mengirimkan pasukan perdamaian.

“Di samping itu, saya tegaskan bahwa kita juga harus mengakui dan menjamin hak Israel untuk berdiri sebagai negara yang berdaulat, yang keamanannya juga harus diperhatikan dan dijamin,” kata Prabowo.

“Kami juga menyampaikan bahwa Indonesia siap untuk menyumbangkan pasukan perdamaian di kawasan tersebut,” lanjut Presiden Prabowo Subianto.

Kemudian, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron membahas isu Palestina selama pertemuan tersebut. Menurutnya, Prancis terus mendukung kemerdekaan negara Palestina.

“Salah satu hal yang sangat penting dalam diskusi saya dengan Presiden Macron adalah apa yang beliau sampaikan mengenai komitmen Prancis untuk mendorong penyelesaian damai masalah Palestina,” ucap Prabowo.

“Di mana Prancis juga akan terus mendukung langkah-langkah menuju kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara yang berdaulat,” sambungnya.

Menurutnya, Prancis akan terus mendesak gencatan senjata di jalur Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan yang penuh.

Prabowo mendukung rencana Prancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) guna mendorong solusi dua negara (two-state solution) demi perdamaian di Timur Tengah.

“Kami juga mendukung rencana Perancis dan Arab Saudi untuk menyelenggarakan KTT pada bulan Juni mendatang guna mendorong penyelesaian Two-State Solution dan mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah,” terangnya.

Presiden Prabowo Subianto menerima undangan langsung dari Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk menghadiri Bastille Day atau Hari Nasional Prancis pada tanggal 14 Juli 2025. Prabowo diundang oleh Presiden Macron sebagai tamu kehormatan.

“Saya mendapatkan undangan langsung dari beliau (Presiden Macron), saya diundang sebagai tamu kehormatan dalam hari besar mereka, yaitu 14 Juli yang mereka sebut Hari Bastille,” kata Prabowo.

“Itu adalah hari revolusi Prancis yang menandai awal berdirinya Republik Prancis modern. Saya sangat berterima kasih atas undangan tersebut,” sambungnya.

Selain itu, Presiden Macron mengundang kontingen dari TNI untuk ikut serta dalam defile pada Bastille Day. Prabowo pun meminta Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin untuk menyiapkan kontingen terbaik.

“Beliau juga mengundang kontingen dari TNI untuk berpartisipasi dalam defile di sana. Jadi, Menteri Pertahanan, siapkan yang terbaik,” ujarnya.

Prabowo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Presiden Macron atas undangan tersebut. Pasalnya, Prabowo mengaku sebelumnya hanya menyaksikan parade Bastille Day dari pinggir jalan.

“Saya sampaikan, terima kasih Presiden Macron, karena dulu kalau ada acara itu, saya di Paris, saya hanya menontonnya dari pinggir jalan. Terima kasih, sekarang saya bisa naik ke podium bersama Presiden,” tuturnya.

Prabowo juga menyampaikan terima kasih atas kunjungan Presiden Macron ke Indonesia. Sebab, Presiden Macron adalah kepala negara pertama dari Uni Eropa yang melakukan kunjungan resmi ke Indonesia sejak Prabowo menjabat sebagai Presiden RI pada Oktober 2024.

“Ini membuktikan kedekatan dan persahabatan yang kuat antara kedua negara kita. Sekali lagi, terima kasih atas kunjungan kehormatan ini,” ucap Prabowo dengan tulus.

Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Prancis Emmanuel Macron sepakat untuk mendeklarasikan visi bersama menuju 100 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Prancis.

Prabowo menyampaikan bahwa hal ini menunjukkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama di bidang strategis.

“Hari ini, kami sepakat untuk melangkah lebih jauh dengan mengadopsi deklarasi visi bersama menuju 100 tahun hubungan Indonesia-Prancis pada tahun 2050. Ini juga menunjukkan komitmen kita untuk meningkatkan kerja sama kita di bidang strategis,” kata Prabowo.

Adapun kunjungan Presiden Macron ke Indonesia adalah dalam rangka memperingati 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara. Indonesia-Prancis juga memiliki hubungan kemitraan strategis yang diluncurkan pada tahun 2011.

“Kunjungan kenegaraan ini memiliki makna khusus karena bertepatan dengan peringatan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Prancis. Selain itu, kedua negara telah memiliki hubungan yang lebih erat, yaitu kemitraan strategis yang telah kita luncurkan pada tahun 2011,” terang Prabowo.

Prabowo menyampaikan bahwa Indonesia dan Prancis meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan. Hal ini dikarenakan Indonesia dan Prancis sama-sama memiliki tradisi budaya yang kaya dan kuat.

“Sebagai negara yang sama-sama memiliki tradisi budaya yang kuat, kami juga meluncurkan deklarasi strategis di bidang kebudayaan Indonesia-Prancis sebagai pedoman bagi kerja sama di berbagai bidang kebudayaan dan ekonomi kreatif yang berkontribusi terhadap pembangunan ekonomi dan sosial,” tutur Prabowo.

Presiden Prabowo Subianto mendorong kolaborasi antara Indonesia dan Prancis di sektor pendidikan. Beliau berharap agar jumlah mahasiswa Indonesia yang dapat menempuh pendidikan di bidang sains, teknologi, dan kedokteran di Prancis dapat meningkat.

“Di bidang pendidikan, kami mendorong kolaborasi di berbagai sektor pendidikan, dan kami juga telah mengajukan kepada pihak Prancis untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan mahasiswi kita yang belajar sains, teknik, dan kedokteran,” kata Prabowo.

Beliau menyampaikan bahwa hubungan kerja sama Indonesia-Prancis di bidang transisi energi, ketahanan pangan, dan makan bergizi gratis semakin erat. Prabowo dan Presiden Macron juga membahas bidang budaya, ekonomi kreatif, hingga transportasi.

“Di berbagai bidang, di sektor budaya dan ekonomi kreatif, kami juga meningkatkan hubungan kita. Di bidang transportasi antarkota dan transportasi kota, kami juga berterima kasih atas partisipasi Prancis,” ujarnya.

Selain itu, Prabowo dan Presiden Macron sepakat untuk terus saling berkoordinasi dalam menegakkan penghormatan terhadap hukum internasional. Prabowo mengungkapkan bahwa Prancis mendukung kemerdekaan Palestina dan menyerukan gencatan senjata di Gaza.

“Salah satu hal yang sangat penting dalam diskusi saya dengan Presiden Macron adalah komitmen Prancis untuk mendorong penyelesaian damai masalah Palestina, di mana Prancis akan terus mendukung langkah-langkah menuju kemerdekaan Palestina sebagai negara yang merdeka,” tuturnya.

“Juga, Prancis akan terus mendesak agar segera diberlakukan penghentian kegiatan bersenjata di Gaza dan menyerukan jaminan terhadap akses kemanusiaan penuh,” sambung Prabowo.

Selain itu, Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa Prancis merupakan salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) pertahanan. Termasuk dalam pengembangan industri pertahanan melalui joint production dan alih teknologi.

“Kami tentunya sudah memiliki perjanjian kerja sama pertahanan Indonesia-Prancis. Prancis adalah salah satu mitra utama Indonesia dalam modernisasi alutsista pertahanan,” kata Prabowo.

Ia menyampaikan bahwa pertemuan Indonesia-France Defence Dialogue ke-11 di Jakarta pada April 2025 mencatatkan hasil yang positif. Selain itu, Prabowo mengapresiasi partisipasi Indonesia dalam latihan militer bersama yang digelar oleh Prancis untuk menjaga stabilitas kawasan.

“Partisipasi Indonesia dalam latihan Angkatan Laut La Perouse adalah bentuk komitmen bersama untuk menjaga stabilitas kawasan,” ujarnya.

Prabowo mengundang Presiden Macron untuk meninjau pendidikan dan pelatihan tentara Indonesia di Akademi Militer (Akmil) Magelang, Jawa Tengah, pada hari Kamis, 29 Mei 2025. Menurutnya, Indonesia-Prancis berkomitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan.

“Kita akan meneruskan kerja sama pertahanan yang meliputi peningkatan kapasitas sumber daya manusia kita,” ucap Prabowo.

Sementara itu, di bidang ekonomi, Indonesia-Prancis sepakat untuk mendorong hubungan dagang dan investasi yang lebih seimbang. Prabowo meminta dukungan Prancis untuk mempercepat penyelesaian Indonesia-EU Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA).

“Dan kami berterima kasih bahwa Presiden Macron berjanji untuk mendukung keanggotaan kami tidak hanya di CEPA, tetapi juga di OECD,” tutup Prabowo.

“`