Pesan Rahasia Prabowo-Mega: PDIP Beri Sinyal Merapat?

Admin

17/06/2025

4
Min Read

JAKARTA, MasterV – Sebuah pertukaran pesan rahasia terjadi antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri.

Penyampaian pesan penting ini dilakukan melalui perantaraan Wakil Ketua DPR RI, Sufmi Dasco Ahmad, dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, saat keduanya berkunjung ke kediaman Megawati beberapa waktu lalu.

Dasco, yang juga menjabat sebagai Ketua Harian Partai Gerindra, mengungkapkan bahwa silaturahminya ke kediaman Megawati adalah atas perintah Prabowo, sekaligus untuk menyampaikan sebuah pesan khusus.

"Benar, kami memang ditugaskan untuk menyampaikan beberapa hal dan pesan yang telah disampaikan," ujar Dasco, di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (5/6/2025).

Meskipun demikian, Dasco memilih untuk tidak mengungkapkan isi pesan yang disampaikan Prabowo kepada Megawati. Menurutnya, pesan tersebut bersifat rahasia dan hanya diperuntukkan bagi kedua tokoh tersebut.

"Pesan itu tentu tidak bisa diungkapkan di sini. Sifatnya konfidensial," tegas Dasco.

Dalam pertemuan tersebut, menurut penuturan Dasco, Megawati memberikan banyak arahan dan wejangan terkait nilai-nilai luhur Hari Pancasila dan makna kemerdekaan bagi bangsa Indonesia.

Selain itu, Megawati juga menyampaikan pesan balasan untuk Prabowo melalui Dasco dan Prasetyo.

"Dan kami juga membawa amanat dari Ibu Megawati untuk Bapak Prabowo," imbuhnya.

Namun, sekali lagi, Dasco menolak untuk membeberkan isi pesan yang dititipkan Megawati untuk Prabowo.

Instagram Sufmi Dasco Ahmad Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad bertemu Presiden RI ke-5 RI Megawati Soekarnoputri.

Bocoran Pesan

Secara terpisah, Mensesneg Prasetyo Hadi memberikan sedikit gambaran mengenai isi pesan yang disampaikan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) kepada Prabowo.

Menurut Prasetyo, Megawati berpesan agar dirinya senantiasa menjaga Presiden Prabowo.

“Jaga kesehatan, jagain Pak Prabowo,” ucap Prasetyo singkat di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Kamis (5/6/2025), seperti dikutip dari Antaranews.

Meskipun demikian, politikus dari Partai Gerindra ini tidak bersedia memberikan detail lebih lanjut mengenai isi pesan tersebut.

Hal serupa juga disampaikan oleh Ketua MPR RI yang juga Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani.

Muzani mengungkapkan bahwa pesan dari Prabowo tersebut berisi ajakan kepada semua pihak untuk terus menjaga kekompakan.

"Kompak-kompak selalu lah kira-kira (pesan Prabowo ke Megawati)," ungkap Muzani, di Masjid Istiqlal, Jakarta, pada hari Jumat (6/6/2025).

Namun demikian, Muzani mengakui bahwa dirinya tidak mengetahui rincian lebih lanjut dari pesan tersebut dan juga tidak mengetahui balasan yang diberikan Megawati kepada Prabowo, karena belum bertemu dengan Dasco.

"Belum tahu saya, karena belum sempat bertemu dengan Pak Dasco," jelasnya.

Gerindra Mau Gandeng PDIP?

Menanggapi pertemuan tersebut, Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, berpendapat bahwa hal ini menjadi sinyal kuat keinginan Presiden Prabowo untuk merangkul PDIP, tanpa harus mengesampingkan peran Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi).

Sebagai informasi tambahan, terdapat isu mengenai keretakan hubungan antara Megawati dan Jokowi. Isu ini semakin mencuat ketika putra Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 bersama Prabowo.

Hingga saat ini, PDI-P masih tercatat sebagai partai pemenang pemilu, namun belum bergabung dengan Kabinet Merah Putih.

“Itu betul sekali,” kata Peneliti Politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Wasisto Raharjo Jati, saat dihubungi Liputanku.

Menurut Jati, Dasco juga dikenal sebagai salah satu orang kepercayaan Prabowo. Oleh karena itu, ia menilai bahwa Prabowo sedang berupaya untuk merangkul semua kalangan.

Lebih jauh, Jati menampik anggapan bahwa terdapat risiko bagi Prabowo jika ia melepaskan diri dari bayang-bayang Jokowi.

Dalam pandangannya, pertemuan antara Dasco dan Megawati merupakan sebuah upaya untuk meredam potensi gangguan dalam pemerintahan.

“Lebih kepada upaya Prabowo untuk meminimalkan potensi disrupsi,” terang Jati.

Selain itu, Jati juga berpendapat bahwa sikap Mega yang menerima kunjungan Dasco menjadi simbol bahwa PDI-P memiliki peluang untuk diajak mendukung pemerintah.

Meskipun demikian, menurutnya, belum dapat dipastikan apakah partai berlambang banteng tersebut akan bergabung dengan Kabinet Merah Putih.

Terlebih lagi, hingga saat ini, PDI-P belum juga melaksanakan kongres tahunan.

“Bisa jadi pertemuan kemarin diartikan sebagai bentuk dukungan moril pemerintah untuk penyelenggaraan kongres partai,” pungkas Jati.