Gubernur Jakarta, Pramono Anung, memberikan penjelasan mengenai pemasangan alat *countdown*, atau hitung mundur, yang menandai perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Jakarta ke-500 di kawasan Bundaran HI. Penting untuk dicatat bahwa, saat ini, Jakarta masih berusia 498 tahun.
"Jadi, *countdown* tersebut telah terpasang sebelum saya menjabat sebagai gubernur. Dan bagi saya, apa yang sudah ada, apa yang sudah saya pandang sebagai bagian dari simbolisasi persiapan menuju usia 500 tahun, akan tetap dilanjutkan," ungkap Pramono di Cakung, Jakarta Timur, pada Kamis (5/6/2025).
Pramono berpendapat bahwa pemasangan *countdown* ini tidak menimbulkan kerugian bagi masyarakat. Justru, ia ingin menanamkan optimisme bahwa Jakarta memiliki potensi besar untuk menjadi kota bertaraf global.
"Lagipula, ini bukanlah sesuatu yang akan menimbulkan gangguan atau dampak negatif lainnya. Sebaliknya, ini adalah wujud semangat untuk menunjukkan bahwa sudah saatnya Jakarta benar-benar bertransformasi menjadi kota global, melakukan pembenahan diri. Bahkan, sebenarnya, Jakarta memiliki sejarah yang lebih panjang dibandingkan New York," jelasnya.
Pramono menyoroti fakta bahwa Jakarta lebih tua dari New York, namun dalam hal modernisasi, belum mencapai tingkat yang sama. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya Jakarta terus berbenah agar dapat meningkatkan statusnya sebagai kota global.
"New York baru berusia 401 tahun, sementara Jakarta akan mencapai usia 500 tahun dalam dua tahun mendatang. Hal ini menjadi tantangan tersendiri. Mengapa kami menggunakan New York dan London sebagai *benchmarking* untuk kota global?" tanya Pramono.
"Karena London memiliki karakteristik multi-kultur dan multi-etnik, seperti Jakarta. Selain itu, agama Islam juga mendapatkan tempat yang cukup signifikan di London. Dengan demikian, saya yakin bahwa London dapat menjadi simbol atau *benchmarking* bagi Jakarta dalam perjalanannya menuju kota global," tambahnya.