Pramono: RS Jakarta Baru Wajib Pakai Nama Tokoh Betawi!

Admin

09/06/2025

2
Min Read

On This Post

Gubernur Jakarta, Pramono Anung, telah menyampaikan permohonan penting terkait penamaan rumah sakit yang akan dibangun di ibu kota. Beliau mengusulkan agar nama-nama tokoh Betawi diabadikan sebagai penghormatan dan pengakuan atas kontribusi mereka.

Pramono mengungkapkan bahwa aspirasi ini telah disampaikannya langsung kepada Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta. "Saya sudah meminta kepada Kepala Dinas Kesehatan agar rumah sakit yang akan kita bangun menggunakan nama-nama tokoh Betawi," jelas Pramono saat menghadiri Acara Sarasehan III Kaukus Muda Betawi yang bertajuk: 'Menyongsong 498 Tahun Kota Jakarta Dan Lembaga Adat Masyarakat Betawi Tahun 2025', di Ancol, Jakarta Utara, pada hari Senin (2/6/2025).

Lebih lanjut, Pramono menambahkan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga berencana mengadakan perlombaan ornamen Betawi pada bulan Agustus mendatang. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat terhadap budaya Betawi, tidak hanya sebagai simbol formalitas belaka.

"Pada pertengahan Agustus, kami akan mengadakan perlombaan desain batas wilayah, baik di tingkat kecamatan, kota, kabupaten, dan lain sebagainya, dengan menggunakan ornamen-ornamen Betawi. Tujuannya agar nuansa Betawi lebih terasa di jalan-jalan," tuturnya.

Dengan penuh komitmen, Pranomo menegaskan bahwa budaya Betawi harus menjadi bagian integral dan identitas utama kota Jakarta. Beliau mengajak seluruh elemen masyarakat untuk turut berpartisipasi aktif dalam penyelesaian rancangan lembaga adat Betawi yang saat ini tengah digodok.

"Segala persiapan sudah dilakukan di Balai Kota. Jika hasil akhirnya tidak sesuai dengan harapan, maka kesalahan bukan pada orang lain, melainkan pada diri kita sendiri. Kita semua akan dianggap tidak becus. Karena semua sudah dipersiapkan dengan matang," tegasnya.

Selain itu, Pramono juga menyinggung rencana untuk melakukan kurasi terhadap kostum-kostum budaya Betawi. Beliau menekankan bahwa Betawi adalah sebuah etnisitas yang terbuka dan inklusif. "Saya berharap Kepala Dinas Kebudayaan dapat merumuskan bahwa Betawi adalah sebuah etnisitas yang terbuka, yang menerima siapa saja. Hal ini sangat jelas terlihat," ujarnya.

Pramono juga menceritakan pengalamannya meresmikan Blok M Hub pada pekan lalu. Beliau meyakini bahwa banyak masyarakat yang terkejut dengan kehadiran lorong Betawi yang kini menjadi viral di Blok M Hub.

"Blok M kini bertransformasi menjadi Hub baru. Akses dari Alam Sutera ke Blok M sudah dibuka. Begitu pula dari PIK 2 ke Blok M. Minggu depan, atau mungkin minggu ini, saya akan meresmikan akses dari Bogor ke Blok M. Bahkan, kedepannya akan ada rute langsung dari Blok M ke Ancol," ungkapnya. "Mengapa HUB ini dibuka? Karena kami ingin menjadikan Blok M sebagai salah satu simbol utama dari kultur Betawi," sambungnya.