BANDUNG, MasterV – PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah mencapai kesepakatan penting terkait penjualan enam unit helikopter angkut berat AW189 kepada Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Kepastian ini diperoleh melalui penandatanganan dokumen kontrak penjualan oleh Direktur Utama PTDI, Gita Amperiawan, yang disaksikan secara langsung oleh Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin. Momen bersejarah ini terjadi pada hari pertama penyelenggaraan Indo Defence 2024 Expo & Forum di Jakarta, tepatnya pada hari Rabu, 11 Juni 2025.
"Langkah strategis ini merupakan wujud nyata dari upaya kolektif untuk memperkokoh postur pertahanan udara nasional. Hal ini diwujudkan melalui pengadaan alutsista yang andal, modern, dan mampu beradaptasi dengan berbagai misi. Helikopter AW189 hadir sebagai solusi heavy-lift multi-misi yang siap meningkatkan daya jangkau serta mobilitas udara Tentara Nasional Indonesia (TNI)," ungkap Gita dalam keterangannya, seperti yang dikutip dari Antara.
Gita menambahkan bahwa kontrak ini lebih dari sekadar transaksi pengadaan. Ini membuka peluang emas bagi PTDI untuk memperluas kapabilitasnya dalam ranah helikopter, termasuk peningkatan kapasitas teknis, pemeliharaan, dan pengembangan ekosistem industri pendukungnya.
Dengan penambahan varian helikopter yang dikelola oleh PTDI, maka capability list (caplist) perusahaan akan semakin kaya, sekaligus memperkuat posisi PTDI sebagai pusat keunggulan industri dirgantara di kawasan regional.
"PTDI siap siaga dalam memenuhi setiap kebutuhan armada udara nasional. Dengan pengalaman rekayasa dan manufaktur yang solid, serta jaringan kemitraan global yang luas, kami hadir untuk mendukung kemandirian pertahanan Indonesia. Pengadaan helikopter ini akan memacu akselerasi transformasi PTDI dalam memperkuat rantai pasok nasional dan menjadikan industri dirgantara Indonesia semakin mandiri serta berdaya saing tinggi," tegasnya.
Dalam rangka mendukung transformasi yang sedang berjalan, PTDI menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) muda sebagai motor penggerak utama inovasi, dengan harapan agar Indonesia di masa depan mampu menjawab tantangan-tantangan yang ada di industri global.
"Kami tengah mempersiapkan panggung untuk kelahiran kembali para Habibie masa depan. Generasi muda ini tidak hanya mewarisi semangat juang, tetapi juga membawa energi segar yang akan menjadikan PTDI sebagai kekuatan industri global yang membanggakan," kata Gita dengan penuh optimisme.
Gita menambahkan bahwa bagi PTDI, sebagai satu-satunya industri pesawat terbang di Asia Tenggara dengan pengalaman lebih dari empat dekade, momentum penandatanganan kontrak ini menjadi sebuah batu loncatan yang sangat penting dalam penguatan sektor industri strategis nasional.
"Ini juga menjadi pembuktian nyata bahwa bangsa Indonesia memiliki kemampuan untuk berdiri sejajar dengan kekuatan-kekuatan industri global lainnya. Indo Defence 2024 menjadi ajang yang krusial bagi PTDI untuk menunjukkan bahwa industri dirgantara nasional memiliki kesiapan, keunggulan, dan visi jangka panjang yang jelas," imbuhnya.
Pada perhelatan Indo Defence 2025 ini, fokus utama partisipasi PTDI adalah mendorong komersialisasi produk-produk unggulan, mulai dari pesawat terbang hingga sistem persenjataan.
Melalui serangkaian produk strategis yang dipamerkan, PTDI menyoroti beragam kemampuannya dalam pengembangan special mission platform pada pesawat CN235-220 dan helikopter Bell 412 untuk operasi Anti-Submarine Warfare (ASW), produksi Folding Fin Aerial Rocket (FFAR) dan Wrap Around Fin Aerial Rocket (WAFAR), pesawat NC212i dan N219, pengembangan produk Unmanned Aerial Vehicle (UAV) atau pesawat nirawak, serta berbagai produk hasil kolaborasi lainnya dengan industri dalam negeri maupun global.