MasterV, Jakarta – Ketua DPR RI, Puan Maharani, mengadakan pertemuan bilateral dengan Ketua Dewan Rakyat Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari bin Abdul. Melalui pertemuan tersebut, Puan mengajak Parlemen Malaysia dan DPR RI untuk bersama-sama berperan aktif dalam mendorong solidaritas di antara negara-negara muslim.
Pertemuan bilateral ini berlangsung di sela-sela pelaksanaan Konferensi Uni Parlemen Negara Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC) ke-19, yang mana DPR RI bertindak sebagai tuan rumah penyelenggara.
Dalam pertemuan penting ini, Puan didampingi oleh sejumlah anggota DPR, antara lain Ketua Komisi I DPR Utut Adianto, Wakil Ketua BKSAP DPR RI Irine Yusiana Roba Putri, Wakil Ketua Komisi XI DPR RI Dolfie Othniel Frederic Palit, serta Anggota BKSAP DPR Gilang Dhielafararez. Pertemuan itu berlangsung dalam suasana yang akrab melalui jamuan makan malam di sebuah restoran hotel di Jakarta, pada hari Selasa (13/5/2025).
Sebagai pembuka pertemuan, Puan menyampaikan ucapan selamat kepada Malaysia atas kepercayaan yang diemban sebagai Ketua ASEAN tahun 2025. Lebih lanjut, Puan juga menyampaikan dukungan penuh terhadap tema kepemimpinan Malaysia tahun ini, yakni ‘Inclusivity and Sustainability’.
“Saya meyakini bahwa Malaysia mampu mengemban amanat dan tugasnya dengan baik sebagai Ketua ASEAN pada tahun ini,” ungkap Puan dalam pertemuan bilateral bersama Ketua Parlemen Malaysia.
“Saya sangat berharap Indonesia dan Malaysia dapat menjalin kerja sama yang erat dalam menciptakan lingkungan yang kondusif, di mana seluruh negara ASEAN dapat berpartisipasi secara penuh dalam pertumbuhan ekonomi dan pembangunan sosial,” tambahnya.
Adapun Puan memiliki harapan besar agar hubungan antara Indonesia dan Malaysia semakin erat dan solid. Hal ini tidak terbatas hanya pada bidang politik dan keamanan saja, namun juga mencakup sektor ekonomi dan sosial yang strategis.
“Saya berharap Indonesia dan Malaysia dapat meningkatkan kerja sama bilateralnya guna memperkuat pertahanan dan keamanan kedua negara. Penguatan kerja sama semacam ini, bukan hanya krusial bagi kepentingan kedua negara, tetapi juga vital bagi stabilitas kawasan secara keseluruhan,” jelas Puan.
Tidak hanya itu, sosok yang pernah menjabat sebagai mantan Menko PMK ini juga mengajak Malaysia untuk turut serta dalam memperkuat kerja sama parlemen dalam mendukung penguatan hubungan bilateral antara kedua negara. Puan secara khusus menyoroti pentingnya peran Grup Kerja Sama Bilateral.
“Kerja sama antar-parlemen juga dapat kita realisasikan melalui forum parlemen tingkat global dan regional, termasuk melalui PUIC,” tutur perempuan pertama yang mengemban amanah sebagai Ketua DPR RI ini.
Puan menegaskan bahwa Konferensi PUIC ke-19 merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk mempererat solidaritas di antara parlemen negara-negara Islam dalam menghadapi berbagai tantangan global yang semakin kompleks. Menurutnya, upaya tersebut dapat diwujudkan melalui penguatan ketahanan atau resiliensi di tengah masyarakat.
“Sebagai sesama pemimpin lembaga parlemen, saya sangat berharap kita dapat menjadi penggerak utama dalam upaya penguatan solidaritas negara-negara muslim,” kata Puan.
Di sisi yang lain, Puan menyampaikan harapan agar kerja sama perdagangan antara Indonesia dan Malaysia dapat terus mengalami peningkatan, terutama dalam sektor kelapa sawit dan perdagangan digital yang menjanjikan.
“Saya berharap kedua negara juga meningkatkan kerja sama perdagangan digital untuk memperluas akses pasar dan mempromosikan produk-produk UMKM,” sebut perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI tersebut.
Puan juga turut mendorong penguatan kerja sama yang lebih erat antara Indonesia dan Malaysia di tingkat masyarakat, terutama dalam sektor pendidikan, pemberdayaan generasi muda, serta pengembangan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
“Karena hubungan erat antara Indonesia dan Malaysia bukan hanya didasarkan pada kedekatan geografis dan kultural semata,” ungkap Puan.
Puan juga meyakini bahwa hubungan harmonis antara Indonesia dan Malaysia yang telah terjalin dengan baik selama bertahun-tahun akan semakin erat dan kokoh di masa mendatang.
“Saya percaya sepenuhnya bahwa persahabatan tulus antara Indonesia dan Malaysia akan terus menjadi semakin kuat di masa depan. Saya juga percaya bahwa kerja sama erat kedua negara akan membantu meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat di kedua negara,” jelas Puan.
Pertemuan bilateral antara Puan dan Ketua Parlemen Malaysia pada malam ini berlangsung dengan penuh kehangatan dan dalam suasana kekeluargaan yang akrab.
“Hubungan erat antara DPR RI dan Parlemen Malaysia memang selama ini terjalin dengan sangat baik, karena selain berasal dari satu rumpun yang sama, kita juga memiliki kedekatan yang kuat dari sisi budaya dan geografis,” ungkap Gilang Dhielafararez yang turut hadir dalam pertemuan tersebut.
Gilang juga mengungkapkan bahwa Ketua Parlemen Malaysia, Tan Sri Dato’ Johari bin Abdul, secara langsung menyampaikan undangan kepada Puan untuk hadir dalam agenda kegiatan AIPA (ASEAN Inter-Parliamentary Assembly) yang akan diselenggarakan di Malaysia.
“Pada tahun 2025 ini, Malaysia memegang presidensi AIPA,” terang Anggota Komisi III DPR tersebut.
Konferensi PUIC ke-19 diselenggarakan secara resmi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, mulai tanggal 12 hingga 15 Mei 2025. Meskipun seremoni pembukaan secara resmi baru akan dilaksanakan pada hari Rabu (14/5), rangkaian kegiatan penting telah dimulai sejak hari Senin (12/5) dengan serangkaian pertemuan penting.
Beberapa sesi diskusi penting yang telah diselenggarakan dalam forum ini mencakup topik-topik krusial seperti isu Palestina dan Minoritas Muslim, Dialog Peradaban dan Agama, Ekonomi dan Lingkungan yang berkelanjutan, serta persoalan Hak Asasi Manusia, Perempuan, dan Keluarga.
Penyelenggaraan Konferensi PUIC di kompleks parlemen Indonesia ini sekaligus menandai dimulainya keketuaan Indonesia dalam forum parlemen negara-negara OKI. Puan Maharani dijadwalkan akan menerima tongkat estafet presidensi PUIC dari Parlemen Pantai Gading kepada DPR RI pada hari Rabu siang (14/5), sementara seremoni pembukaan dijadwalkan berlangsung pada malam harinya dengan kehadiran Presiden Prabowo Subianto.