Puasa Arafah 2025: Jadwal, Keutamaan, & Tata Cara Lengkap

Admin

14/06/2025

3
Min Read

On This Post

MasterV, Jakarta – Puasa Arafah, sebuah ibadah sunnah yang istimewa, dilaksanakan setiap tanggal 9 Dzulhijjah dalam kalender Hijriyah. Momentum ini bertepatan dengan hari Arafah, saat para jamaah haji menjalankan wukuf di Padang Arafah. Bagi umat Muslim yang tidak berkesempatan menunaikan ibadah haji, puasa ini sangat dianjurkan. Namun, tahukah Anda mengapa demikian? Mari kita telaah lebih lanjut mengenai keutamaan serta tata cara pelaksanaannya.

Keutamaan puasa sunnah ini sungguh luar biasa, salah satunya adalah kemampuannya menghapus dosa-dosa kecil yang telah lampau. Selain itu, puasa Arafah menjadi ladang amal bagi umat Muslim untuk meningkatkan ketakwaan dan semakin mendekatkan diri kepada Allah SWT. Ibadah ini adalah momen krusial untuk merenungkan diri, memohon ampunan atas segala kekhilafan yang pernah dilakukan.

Kapan tepatnya Puasa Arafah akan dilaksanakan pada tahun 2025 mendatang? Berdasarkan informasi terkini, Puasa Arafah tahun 2025 diperkirakan akan jatuh pada hari Kamis, tanggal 5 Juni 2025. Akan tetapi, penting untuk diingat bahwa tanggal ini masih merupakan perkiraan. Kepastiannya akan bergantung pada pengumuman resmi dari pihak berwenang yang berwenang menetapkan awal bulan Dzulhijjah.

Keutamaan yang paling menonjol dari Puasa Arafah tak lain adalah pengampunan dosa. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah Al-Anshariy, Rasulullah SAW bersabda bahwa puasa Arafah mampu menghapus dosa setahun yang telah berlalu dan setahun yang akan datang. Hadis ini menggambarkan betapa besarnya ampunan Allah SWT bagi hamba-Nya yang berpuasa di hari Arafah.

Namun, penting untuk dipahami bahwa pengampunan dosa yang dijanjikan dalam hadits tersebut merujuk pada dosa-dosa kecil. Untuk dosa-dosa besar, diperlukan taubat nasuha, yaitu taubat yang bersungguh-sungguh dengan menyesali perbuatan dosa, memohon ampunan kepada Allah SWT, serta bertekad untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari.

Selain pengampunan dosa, Puasa Arafah juga menghadirkan pahala yang berlimpah bagi siapa saja yang melaksanakannya. Allah SWT menjanjikan ganjaran pahala yang berlipat ganda untuk setiap amalan kebaikan yang dikerjakan, termasuk puasa Arafah. Tak hanya itu, puasa Arafah diyakini dapat membebaskan seorang Muslim dari siksa api neraka. Hal ini semakin menegaskan betapa besar keberkahan dan keutamaan yang terkandung dalam puasa Arafah.

Tata cara pelaksanaan Puasa Arafah pada dasarnya serupa dengan puasa sunnah lainnya. Pembeda utamanya terletak pada niat yang diucapkan sebelum memulai puasa. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu diperhatikan:

Selain berpuasa, umat Muslim juga sangat dianjurkan untuk memperbanyak amalan-amalan kebaikan lainnya di hari Arafah, seperti membaca Al-Qur'an, berdzikir, berdoa, bersedekah, dan melakukan berbagai aktivitas positif lainnya. Dengan memperbanyak amalan kebaikan, diharapkan seorang Muslim dapat meraih keberkahan dan keutamaan yang lebih besar di hari Arafah.

Hukum Puasa Arafah adalah sunnah muakkadah, yang berarti sunnah yang sangat dianjurkan. Jika seseorang tidak melaksanakannya, ia tidak berdosa. Akan tetapi, sungguh disayangkan jika kita melewatkan kesempatan emas untuk meraih pahala yang berlimpah dan ampunan dosa dari Allah SWT. Puasa Arafah sangat direkomendasikan bagi umat Muslim yang tidak sedang menunaikan ibadah haji.

Lalu, bagaimana dengan jamaah haji yang sedang melaksanakan wukuf di Arafah? Bagi mereka, puasa Arafah tidak disunnahkan. Hal ini dikarenakan kondisi fisik jamaah haji yang mungkin kurang prima akibat padatnya rangkaian ibadah haji. Prioritas utama bagi jamaah haji adalah menjaga kesehatan dan stamina agar dapat melaksanakan wukuf di Arafah dengan sebaik mungkin.

Dalam kondisi tertentu, seperti ketika sakit atau sedang dalam perjalanan jauh (musafir), seorang Muslim diperbolehkan untuk tidak melaksanakan puasa Arafah. Namun, ia tetap dianjurkan untuk mengganti (qadha) puasa tersebut di lain waktu setelah kondisinya memungkinkan. Hal ini membuktikan bahwa agama Islam selalu memberikan kemudahan dan keringanan bagi umatnya dalam menjalankan ibadah.