Puasa Dzulhijjah 2025: Jadwal, Niat, & Keutamaannya!

Admin

09/06/2025

3
Min Read

Puasa Dzulhijjah, sebuah amalan sunah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim, dilaksanakan menjelang Hari Raya Idul Adha. Perlu diketahui, pemerintah dan Muhammadiyah telah menetapkan bahwa Idul Adha 1446 H akan jatuh pada tanggal 6 Juni 2025, bertepatan dengan 10 Dzulhijjah 1446 H.

Maka, muncul pertanyaan, berapa hari sebenarnya puasa Dzulhijjah di tahun 2025? Mari kita simak informasi selengkapnya berikut ini.

Jadwal Puasa Dzulhijjah 2025

Menurut informasi dari NU Online, pelaksanaan puasa Dzulhijjah berlangsung selama sembilan hari pertama di bulan Dzulhijjah, atau tepatnya sembilan hari sebelum perayaan Idul Adha. Secara rinci, tanggal 1 hingga 7 Dzulhijjah dikhususkan untuk puasa Dzulhijjah, tanggal 8 Dzulhijjah merupakan puasa Tarwiyah, dan tanggal 9 Dzulhijjah adalah hari untuk melaksanakan puasa Arafah.

Berdasarkan keputusan sidang isbat, ditetapkan bahwa 1 Dzulhijjah 1446 H akan dimulai pada tanggal 28 Mei 2025. Hal ini mengindikasikan bahwa ibadah puasa sunah Dzulhijjah 2025 akan dimulai pada hari Jumat, 28 Mei 2025, dan berlangsung hingga 9 Dzulhijjah 1446 H, atau Kamis, 5 Juni 2025. Berikut adalah rincian lengkapnya.

Keutamaan Puasa Arafah

Menurut informasi dari situs Kemenag, para ulama sepakat bahwa sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah memiliki keistimewaan yang luar biasa. Keistimewaan ini disebabkan oleh banyaknya peristiwa penting yang terjadi pada periode tersebut, termasuk puncak dari rangkaian ibadah haji, wukuf di Arafah, pelaksanaan puasa Arafah bagi mereka yang tidak menunaikan ibadah haji, perayaan Idul Adha dan ayyamunnahri (ibadah kurban), hingga diturunkannya Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 3 yang menjelaskan kesempurnaan agama Islam sebagai nikmat terbesar bagi seluruh umat manusia.

Rasulullah SAW bersabda:

ما من أيام العمل الصالح فيهن أحب إلى الله من هذه الأيام العشر يعني عشر ذي الحجة ، فقالوا يا رسول الله ولا الجهاد في سبيل الله ؟ فقال : ولا الجهاد في سبيل الله إلا رجل خرج بنفسه وماله فلم يرجع من ذلك بشيء ( رواه البخاري 969)

"Tidak ada hari dimana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allah dibandingkan sepuluh hari ini maksudnya sepuluh Dzulhijjah. "Mereka bertanya, "Wahai Rasulullah, meskipun Jihad di jalan Allah?" Beliau menjawab, "Meskipun berjihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan jiwa dan hartanya dan tidak kembali sedikitpun." (HR. Bukhari, 969).

Selain itu, puasa Arafah yang dilaksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah memiliki keutamaan yang sangat besar, sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ. (رواه مسلم )

"Puasa hari Arafah, aku berharap kepada Allah akan menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang." (HR. Muslim, 1162).

Niat Puasa Dzulhijjah

Lafal niat puasa Dzulhijjah sebaiknya diucapkan pada malam hari, yakni dimulai sejak matahari terbenam hingga terbit fajar. Berikut adalah bacaan niatnya:

1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Namun, bagi siapa saja yang lupa melafalkan niat di malam hari, diperbolehkan untuk berniat di siang hari, yaitu mulai dari pagi hari hingga sebelum matahari tergelincir (waktu zuhur), asalkan belum melakukan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Berikut adalah niat puasa Dzulhijjah yang dapat dilafalkan di siang hari:

1. Niat puasa dari tanggal 1 sampai 7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ."

2. Niat pada pada tanggal 8 Dzulhijjah (hari Tarwiyyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

3. Niat puasa pada tanggal 9 Dzulhijjah (hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."