“`html
MasterV, Jakarta – Era kepulangan jemaah haji Indonesia ke tanah air sebentar lagi tiba. Usai menunaikan ibadah haji di Tanah Suci, puluhan ribu jemaah direncanakan tiba kembali di Indonesia melalui berbagai embarkasi yang telah ditentukan.
Salah satu gerbang utama kedatangan adalah Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Bandara Soetta), Cengkareng, yang sudah bersiap menyambut kedatangan para tamu Allah.
Menurut General Manager PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney) Kantor Cabang Bandara Soekarno-Hatta, Dwi Ananda Wicaksana, Bandara Soetta akan menjadi lokasi kedatangan bagi 51.314 jemaah haji yang berasal dari Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) dan Jakarta-Bekasi (JKS).
Periode kedatangan jemaah haji melalui Bandara Soetta ini akan berlangsung secara bertahap, dimulai pada 12 Juni dan berakhir pada 10 Juli 2025.
"Totalnya akan ada 51.314 jemaah haji yang tiba secara bertahap hingga 10 Juli 2025," tuturnya, seperti yang dilansir dari Antara, Senin (9/6/2025).
Sebagai informasi tambahan, rangkaian puncak ibadah haji telah usai setelah seluruh jemaah haji kembali dari Mina. Jemaah yang mengambil pilihan nafar awal sudah meninggalkan Mina sejak hari Minggu, 8 Juni 2025 atau 12 Zulhijah 1446 H. Sementara itu, jemaah haji yang memilih nafar awal meninggalkan Mina pada hari Senin, 9 Juni 2025 atau 13 Zulhijah 1446 H.
Tahap pertama kepulangan jemaah haji Indonesia akan ditandai dengan kedatangan jemaah dari Embarkasi JKG dan JKS di Bandara Soetta. Kedatangan para jemaah ini direncanakan pada Kamis (12/6/2025) dini hari.
Mereka akan menggunakan maskapai Garuda Indonesia dan Saudia Airlines, yang akan mendarat di Terminal 2F Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
Pihak bandara telah mengkonfirmasi kesiapan seluruh fasilitas pendukung guna menyambut kedatangan para jemaah haji. Hal ini meliputi kelancaran proses kedatangan, sistem penanganan bagasi terpadu, serta kesiapan layanan kesehatan melalui ruangan khusus dan dukungan petugas Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK).
"Kami siap menyambut kedatangan para jemaah haji di Bandara Soekarno-Hatta. Sebagaimana fase keberangkatan, kami telah mempersiapkan segalanya sejak awal untuk menjamin kelancaran fase kepulangan jemaah, mulai dari penyesuaian alur layanan hingga kesiapan personel dan fasilitas," ungkap Dwi Ananda.
Beliau mengharapkan agar proses penyambutan jemaah haji ini dapat berjalan dengan lancar dan aman hingga mereka kembali ke rumah masing-masing. "Kami berharap seluruh proses kepulangan dapat berjalan lancar hingga tuntas, dan menjadi penutup yang indah dari perjalanan ibadah haji tahun 2025 ini," pungkasnya.
Di sisi lain, kabar duka juga menyelimuti pelaksanaan ibadah haji tahun ini. Pemerintah menyampaikan bahwa angka kematian jemaah haji Indonesia selama periode operasional ibadah haji di Tanah Suci 1446 H/2025 M telah melampaui 150 orang.
Kepala Bidang Kesehatan PPIH Arab Saudi, Mohammad Imran, melaporkan bahwa terdapat 175 jemaah haji Indonesia yang telah meninggal dunia selama periode operasional haji 2025. Data ini tercatat hingga hari Minggu, 8 Juni 2025.
"Berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kesehatan, hingga saat ini, terdapat 175 jemaah haji Indonesia yang wafat," jelas dr. Imran di Makkah, Minggu (8/6/2025), seperti yang dikutip dari situs resmi Kementerian Agama, kemenag.go.id.
"Rinciannya, 170 orang jemaah haji reguler, dan lima orang jemaah haji khusus," lanjutnya.
Imran menjelaskan bahwa ada tiga jenis penyakit yang umum dialami oleh jemaah haji Indonesia yang meninggal dunia. Ketiga penyakit tersebut adalah jantung, gangguan pernafasan akut, dehidrasi, dan kegagalan organ akibat infeksi berat.
"Data yang kami miliki mencatat bahwa 77 jemaah yang wafat menderita penyakit jantung. Kemudian, 15 jemaah wafat karena mengalami kegagalan organ akibat infeksi yang berat," sebut dr. Imran.
Selain itu, terdapat masing-masing 11 jemaah yang meninggal dunia karena masalah pernafasan akut dan dehidrasi.
Sementara itu, berdasarkan data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) Kementerian Agama yang dikutip dari laman haji.kemenag.go.id, angka kematian jemaah bertambah menjadi 183 orang per hari ini, Senin (9/6/2025) pukul 07.15 WIB.
Rinciannya adalah, 117 jemaah haji meninggal dunia di Makkah, 30 jemaah meninggal di Madinah, 14 jemaah meninggal di Arafah, 13 jemaah meninggal di Mina, dan 9 jemaah meninggal di bandara (termasuk saat penerbangan di pesawat).
Dari total tersebut, jemaah haji yang meninggal dunia paling banyak berasal dari Embarkasi Surabaya (SUB), yaitu 39 orang, diikuti oleh Embarkasi Makassar (UPG) sebanyak 21 orang, Embarkasi Jakarta-Pondok Gede (JKG) 20 orang, serta Embarkasi Jakarta-Bekasi (JKS) dan Embarkasi Solo-Yogyakarta (SOC) masing-masing 19 orang.
Meskipun demikian, data ini menunjukkan adanya penurunan tren kasus kematian jemaah haji dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, yaitu 2023 dan 2024. Dalam periode yang sama, yaitu hingga hari ke-39 operasional haji, jumlah jemaah yang meninggal di tahun 2023 mencapai 313 orang, kemudian pada tahun 2024 berjumlah 206 orang, dan tahun ini berjumlah 183 orang.
“`