Fabio Quartararo nyaris saja meraih gelar juara di MotoGP Inggris 2025. Memulai balapan dari posisi kedua, Quartararo langsung memimpin dengan keunggulan yang cukup signifikan. Bahkan, selisih waktunya mencapai lebih dari 4 detik.
Namun, sayangnya, keberuntungan belum berpihak pada pebalap asal Prancis tersebut. Masalah teknis pada motornya muncul saat ia sedang memimpin balapan. Alhasil, El Diablo terpaksa mengakhiri balapan lebih awal. Kekecewaan mendalam pun tak terhindarkan.
Andai saja Quartararo berhasil memenangkan MotoGP Inggris 2025, sebuah rekor baru akan tercipta. Seandainya Quartararo juara, maka MotoGP Inggris 2025 akan menjadi balapan pertama dalam beberapa tahun terakhir di mana tidak ada pebalap Ducati yang berhasil naik podium.
Sebagai informasi, balapan MotoGP Inggris semalam dimenangkan oleh Marco Bezzecchi dari tim Aprilia Racing. Johann Zarco dari LCR Honda, yang sebelumnya menjuarai MotoGP Prancis, berhasil meraih podium kedua. Sementara itu, Marc Marquez dari Ducati menempati podium ketiga. Marc Marquez juga sempat bersaing ketat dengan Franco Morbidelli untuk memperebutkan posisi podium. Pada akhirnya, Marquez berhasil mencapai garis finis lebih dulu dengan selisih yang sangat tipis.
Francesco ‘Pecco’ Bagnaia mengungkapkan bahwa para pebalap Ducati mengalami masalah selama akhir pekan di seri MotoGP Inggris. Masalah tersebut terutama terkait dengan feel di bagian depan motor. Bahkan, Pecco menyatakan bahwa masalah tersebut seolah-olah disembunyikan oleh Marc Marquez.
“Marc (Marquez) menyembunyikan masalah yang kami hadapi sepanjang akhir pekan. Ia melakukan pekerjaan yang fantastis,” ungkap Bagnaia seperti dikutip dari Crash.
“Namun, kita juga perlu menyadari bahwa ini adalah balapan pertama setelah sekian lama di mana tidak ada Ducati yang naik podium, tanpa adanya masalah yang dialami Fabio (Quartararo). Hal ini perlu menjadi bahan evaluasi dan saya yakin tim serta teknisi saya akan bekerja keras untuk menemukan solusi, karena tim lain terus berkembang sementara kami stagnan, atau bahkan mengalami kemunduran. Oleh karena itu, kami perlu mengambil langkah maju,” tegas Pecco.