Pada tanggal 11 Juni 2025, posisi Bulan akan berseberangan dengan Bumi dari Matahari, sehingga seluruh permukaannya akan terpapar cahaya. Fase Bulan yang memancarkan sinar cemerlang ini dikenal dengan sebutan Strawberry Moon.
Seperti yang dilansir dari SeaSky.org pada hari Selasa (10/6/2025), fase ini akan mencapai puncaknya pada pukul 07.45 UTC atau 14.45 WIB. Di belahan dunia Barat, khususnya di antara suku-suku asli Amerika, fenomena purnama ini disebut Strawberry Moon karena menandai waktu yang tepat untuk memanen buah-buahan yang telah matang, bersamaan dengan puncak musim panen stroberi.
Mengenal Lebih Dalam Strawberry Moon
Bagi penduduk asli Amerika di era sebelum penjajahan, periode ini merupakan saat ketika stroberi tumbuh subur dan berlimpah, terutama di wilayah Pennsylvania dan sekitarnya.
Purnama ini, dengan namanya yang unik, mencerminkan musim dan lanskap di wilayah yang dilaluinya.
Dalam budaya Eropa kuno, purnama di bulan Juni dikenal sebagai honey moon. “Honey” di sini merujuk pada musim panen madu dari lebah, bukan dalam konteks bulan madu bagi pengantin baru.
Terdapat pula sebutan hot moon dan rose moon. Mengingat banyaknya tanaman stroberi di Eropa, beberapa orang juga menyebutnya strawberry moon, serupa dengan penamaan yang digunakan oleh penduduk asli Amerika.